Oleh: Hasto Kristiyanto
Jaya Suprana dalam perjalanan hidupnya yang begitu lengkap sebagai seorang pebisnis,
pianis, seniman, dan kemudian menemukan keseluruhan panggilan hidupnya sebagai seorang
budayawan, menyampaikan pernyataan yang begitu menarik tentang seni kuliner.
Baginya seseorang boleh saja piawai sebagai seniman, ataupun sebagai seorang yang begitu menjiwai seni lukis, seni suara, ataupun seni tari.
Namun tanpa pemahaman terhadap seni kuliner, suatu seni yang begitu penting dan bersentuhan dengan kehidupan, berbagai seni yang ada tidaklah lengkap, tidak sempurna.
Apa yang disampaikan Jaya Suprana tersebut nampaknya sederhana, terlebih ketika
disampaikan dengan nada candaan.
Namun jika direnungkan lebih mendalam, seni kuliner ternyata penuh kedalaman makna. Seni kuliner menyentuh state of the art cita rasa.
Seni kuliner hadir sebagai perpaduan pemahaman terhadap segala sesuatu hal yang berkaitan dengan makanan, gizi, protein, cita rasa, dan ketrampilan di dalam memadukan bumbu-bumbuan, hingga seni menampilkan aneka rupa makanan sebagai karya yang begitu menarik, hidup, dan menggugah selera.
Pernyataan Jaya Suprana dalam pemberian Rekor MURI atas pencaian rekor resep makanan
dan festival kuliner makanan pendamping beras dalam rangka Ulang Tahun PDI Perjuangan ke 49
tersebut ditanggapi Megawati Soekarnoputri dengan tawa penuh kegembiraan.
Jaya Suprana ternyata mampu membahasakan dengan cara sederhana tentang pentingnya seni kuliner.
Sudah begitu lama Megawati menaruh perhatian yang begitu besar terhadap pangan.
Mungkin hanya Megawatilah yang tercatat sebagai Presiden Republik Indonesia dengan kumpulan
buku kuliner terbanyak, bahkan di dunia.