Sental-Sentil

Jangan Awali Hari Ini dengan Penyesalan

Sabtu 22 Jan 2022, 06:42 WIB

“HARI ini sepertinya malas berangkat ke sekolah kek” kata cucu kepada kakeknya.

“Loh memangnya ada apa?” tanya kakek.

“Kemarin cucu kena tegur Bu Guru gara–gara terlambat masuk kelas,” jawab cucu.

“Itu kan kemarin, hari ini beda. Kamu jam segini sudah siap, jika langsung berangkat, akan menjadi murid pertama yang datang ke sekolah,” kata kakek memberi semangat. Kamu akan hebat hari ini.

“Tapi kakek..” timpal sang cucu.

“Takut diledek teman-teman, rajin datang pagi setelah ditegur bu guru.Tak perlu malu kalau berubah menjadi lebih baik. Dari terlambat menjadi lebih cepat itu kan kemajuan,” jelas kakek.

Jangan mundur karena ledekan, cacian dan hinaan. Jangan hiraukan semua itu. Tetaplah berkreasi untuk menoreh prestasi. Contohlah pemimpin kita, Presiden kita, meski banyak dikritik, tetaplah berkarya untuk bangsa dan negara. Dapat diibaratkan, semakin sering dikritik, bukan terhenti melangkah, malah tambah kencang larinya memajukan negara.

Juga Gubernur Anies Baswedan, sering dapat cercaan dan makian, tapi tidak membalas. Tetaplah berkarya memajukan warga Jakarta.\

Rakyat semakin cerdas, mana pejabat yang berprestasi, mana pula yang cuma bisa mengkritsi, tanpa solusi.

Sang cucu yang sejak tadi menyimak penjelasan kakeknya, bertanya ”Baik kek cucu paham. Terus gimana kek, apa cucu berangkat ke sekolah sekarang?”

“Iya tunggu apa lagi,” jawab kakek.

Ada pepatah mengatakan ”Jangan awali hari ini dengan penyesalan hari kemarin, karena akan mengganggu hebatnya hari ini, dan merusak indahnya hari esok”

Pepatah ini sarat makna, tetapi secara harfiah, jangan memulai suatu kegiatan dengan bayang –bayang kegagalan karena kesalahan atau kekeliruan yang dibuatnya hari kemarin.

Buang pikiran, bayangan kelabu yang terjadi kemarin. Usir pikiran buruk “Kalau saja kemarin saya tidak datang terlambat, proyek miliaran rupiah sudah di tangan. Kalau saja saya kemarin ikut hadir dalam pertemuan, akan ketemu dengan calon investor yang selama ini kita tunggu–tunggu”

Jika masih memikirkan “kalau dan kalau yang lain” dapat diduga hasil pekerjaan hari ini tidak akan maksimal. Kehebatan hari ini yang mestinya sudah di depan mata akan sirna begitu saja, karena tadi bayang – bayang penyesalan masih saja menyelimuti hati dan pikiran.

Ingat kemarin itu masa lalu. Sementara masa lalu, bukanlah milik kita lagi karena sudah lewat, sudah terjadi. Yang kita miliki adalah masa sekarang, saat ini yang sedang kita jalani. Makan jangan sia – siakan kehebatan hari ini karena esok belum tentu akan dapat mengalami kehebatan seperti hari ini.

Kita belum tahu apa yang terjadi esok hari. Itulah sebabnya jangan tunggu hari esok.

Pepatah juga mengatakan “Jangan melihat masa lalu dengan penyesalan, jangan pula melihat masa depan dengan ketakutan. Tapi lihatlah sekitarmu ( saat ini) dengan kesadaran.”

Karena itu pitutur luhur mengajarkan bahwa tujuan hidup adalah menghapus masa lalu, mengubah masa kini dan menata masa depan. Bagaimana masa kini menjadi baik, masa depan lebih baik lagi, lebih tergantung dari perilaku – apa yang kita perbuat sekarang.

Dalam filosofi Jawa dikenal “Ngunduh wohing pakarti” – apapun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan. (jokles)

Tags:
Jangan Awali Hari Inidengan Penyesalanindahnya hari esok

Administrator

Reporter

Administrator

Editor