ADVERTISEMENT

Tsamara Amany dan Bima Arya Berpeluang Besar Pimpin DKI Jakarta

Jumat, 21 Januari 2022 19:38 WIB

Share
Kolase foto Tsamara Amany Alatas dan Bima Arya. (Foto: Diolah dari Google)
Kolase foto Tsamara Amany Alatas dan Bima Arya. (Foto: Diolah dari Google)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Politisi muda Tsamara Amany Alatas dan Wali Kota Bogor Bima Arya disebut berpeluang menjadi pemimpin DKI Jakarta pada Pilkada 2024 mendatang.

Hal itu sebagaimana hasil survei Nusantara Strategic Network (NSN) yang baru dirilis pada Jumat, (21/1/2022). Namun, Tsamara dan Bima Arya berpotensi bukan menjadi gubernur, melainkan wakil gubenur DKI Jakarta.

"Tsamara Amany menjadi calon wakil gubernur favorit DKI Jakarta yang cocok dipasangkan dengan nama-nama yang ada dalam bursa calon gubernur,” kata Direktur Program NSN, Riandi, dalam keterangan tertulis, Jumat.

Riandi mengungkapkan, ada sebanyak 400 responden dari seluruh wilayah DKI Jakarta yang diwawancarai oleh NSN. Metode yang dipakai dalam survei ini adalah "multistage random sampling" dengan pengambilan data secara tatap muka menerapkan protokol kesehatan pada 5-15 Januari 2022.

 

Pro Kontra Pemindahan Ibu Kota Indonesia Di Tengah Masyarakat

 

Riandi mengklaim tingkat kesalahan ("margin of error") survei sebesar 4,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Dari hasil survei ini, beberapa nama muncul sebagai calon gubernur potensial untuk memimpin DKI Jakarta, antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Gubernur Petahana Anies Baswedan, dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria.

Hasil survei membuktikan bahwa pasangan Ganjar-Tsamara Amany Alatas mendapatkan dukungan sebanyak 34,5 persen, Riza-Tsamara (28,5 persen), dan Risma-Tsamara (21,0 persen).

"Ketika dipasangkan dengan Anies yang notabene kerap berseberangan sikap dengan PSI pun tetap mendapat dukungan sebesar 14,3 persen," kata Riandi.

Adapun pasangan Ganjar-Bima Arya mendapat dukungan sebanyak 30,8 persen, Riza-Arya Bima (27,8 persen), Anies-Bima Arya (19,0 persen), Risma-Bima Arya (14,5 persen), dan sisanya tidak tahu/tidak jawab (7,9 persen).

Sosok yang paling banyak memperoleh dukungan adalah Risma jika Menteri Sosial itu dipasangkan dengan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki meraih 28,0 persen.

Simulasi lainnya, Zaki Iskandar dipasangkan dengan Ariza (22,5 persen), Ganjar-Zaki (19,5 persen), Anies-Zaki (16,3 persen), dan sisanya tidak tahu/tidak jawab (13,7 persen).

Simulasi terakhir yakni pasangan Anies dengan Ahmad Sahroni mendapat dukungan paling kecil, yaitu 22,0 persen. Sahroni dipasangkan dengan Ariza (19,3 persen), Ganjar (19,0 persen), Risma (17,5 persen), dan banyak yang memilih tidak tahu/tidak jawab (22,2 persen).

“Simulasi pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta ini bisa menjadi rujukan bagi partai-partai politik dalam mengusung kandidat dan menggalang koalisi,” kata Riandi.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT