JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dipukuli 3 hari berturut-turut, tahanan narkoba Polres Jaksel tewas, pihak keluarga otopsi jenazah untuk mengetahi pasti penyebabnya.
Korban Freddy Nicolaus Siagian (33), telah diotopsi di RS Polri atas permintaan dari keluarga.
Kuasa hukum keluarga korban, Antonius Badar Karwayu, mengatakan otopsi jenazah Freddy dilakukan pada Senin (17/1/2022).
Otopsi itu atas permintaan keluarga Freddy kepada penyidik Polres Jakarta Selatan.
"Atas permintaan keluarga ke penyidik. Karena kalau seandainya keluarga (otopsi) mandiri, keluarga harus keluar uang. Sementara keluarga kan tidak mampu ya," kata Antonius kepada wartawan, Rabu (19/1/2022).
Menurut Antonius, permintaan otopsi itu diajukan lantaran keluarga melihat kejanggalan atas kematian Freddy.
"Beberapa keganjalan seperti luka-luka yang tidak wajar yang kita lihat di situ ada di dalam punggungnya, maka keluarga langsung minta untuk diotopsi, akhirnya diotopsi lah Senin kemarin," tuturnya.
Ia menyebut hasil otopsi secara keseluruhan belum keluar. Namun, berdasarkan hasil sementara otopsi, Antonius mengatakan bahwa dokter membenarkan adanya luka-luka di tubuh Freddy.
"Dan memang juga dari hasil otopsi sementara itu disebutkan memang membenarkan adanya luka luka itu. Dari dokternya setelah otopsi itu kita tanya kan, ada luka-luka bagaimana ibu dokter?' Ketemu dengan kita, iya betul itu ada luka-luka," imbuhnya.
"Tapi disebutkan di dalam keterangan dokter itu, luka yang ada di kaki itu adalah luka lama yang sudah mengering. Perkiraannya terjadi lebih dari tiga hari (sebelum korban meninggal)," terang Antonius.
Sebelumnya, rekan korban berinisial B mengatakan, di beberapa bagian tubuh Freddy terdapat sejumlah luka memar.