JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kilas balik kisah memilukan bagi Edelenyi Laura Anna, seorang selebgram cantik yang harus mengalami kelumpuhan, setelah mengalami kecelakaan hebat bersama kekasihnya, Gaga Muhammad.
Diketahui, Laura Anna mengalami kecelakaan di Tol Jagorawi, pada 8 Desember 2019. Sebuah mobil berjenis sedan dikemudikan oleh Gaga Muhammad dan menabrak sebuah truk.

Kondisi mobil Gaga setelah kecelakaan di Tol Jagorawi. (Foto/Instagram)
Akibat insiden tersebut, Laura Anna harus menerima kenyataan, bahwa ada perubahan dalam hidupnya. Ia mengalami dislokasi tulang leher dan divonis menderita Spinal Cord Injury.
Sejak saat itu, hubungan antara Laura Anna dan Gaga Muhammad tidak berjalan dengan baik. Hal ini terjadi, lantaran Gaga dan keluarganya tidak ingin bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Laura.
Atas perilaku Gaga itu, Laura dan keluarganya berusaha menuntut keadilan, yang sudah seharusnya ia dapatkan. Inilah yang membuat keluarga Laura membawa kasus ini ke jalur hukum.
Selain, melalui jalur hukum untuk mendapatkan keadilan yang setimpal. Laura juga sempat membagikan kisahnya, melalui berbagai kolaborasi konten YouTube bersama para selebritis tersohor Indonesia.
Tentu saja, hal yang dilakukan Laura dan keluarganya ini bukan hanya terkait sakit yang Laura derita pasca kecelakaan, tapi juga perubahan kehidupan Laura di masa depan nantinya.
Bahkan, keluarga Laura sempat menuntut biaya sebesar Rp12 Miliar kepada keluarga Gaga Muhammad. Namun, tak disanggupi oleh keluarga Gaga Muhammad.
TINJAU LOKASI GEMPA DI PANDEGLANG, MENSOS RISMA BAGIKAN MAINAN
Jumlah tersebut, bukan semata-mata nilai yang diminta secara sembarang. Tapi, jumlah tersebut adalah penghasilan Laura perbulan, dokter, dan rawat inap.
Hal ini diakui oleh kaka Laura melalui laman YouTube Denny Sumargo, Jumat (31/12/21).
“Jadi nih rincian dari Rp12,5 M itu, itu kita enggak ngasal ngitung. Itu kita hitung rata-rata perempuan hidup, misalkan kita hitung Laura tuh sampai umur 50 atau 60 tahun. Per hari, Laura itu fisioterapi Rp350 ribu. Bulan-bulan pertama itu sehari dua kali, Rp700 Ribu itu sehari untuk fisioterapi. Belum nanti untuk suster, makan, obat-obatan, pampers,” kata Greta Irene.