JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mengetahui dirinya dikhianati oleh Ricky Zainal yang tega berselingkuh dengan selebgram Lola Diara, Mommy ASF memutuskan untuk mengakhiri bahtera rumah tangganya. Ia lantas memboyong keempat anaknya pindah ke Malang untuk memulai hidup baru.
Diakui Mommy ASF bahwa tak mudah baginya menata kehidupan baru sebagai orang tua tunggal. Penulis asli kisah Layangan Putus ini mengaku mengalami masa sulit karena tak sanggup membutuhi semua biaya hidup.
Hal tersebut lantaran dirinya sudah lama absen bekerja. Terlebih mantan suami, Ricky Zainal, sempat hilang tanpa kabar.
Namun, lambat laun Mommy ASF mampu bangkit dari keterpurukannya. Demi keempat buah hati, Mommy ASF mengejar kembali karirnya sebagai dokter hewan.
Menurut pengakuan Mommy ASF dalam sebuah wawancara, hal yang cukup sulit dihadapi pasca bercerai dengan mantan suami adalah trauma sang anak pertama, Ammar. Mommy ASF mengatakan kalau anak pertamanya ini cukup sensitif. Meski telah pindah ke Malang, ia masih terus menanyakan teman-temannya sewaktu mereka tinggal di Bali.
"Ammar itu menang anak sangat sensitif. Jadi adaptasinya agak sulit karena dia tertanam temen-temen yang lama," tutur Mommy ASF.
Menghadapi trauma anak-anaknya, Mommy ASF mengaku punya beberapa cara yang diterapkan seperti meluangkan waktu bermain, jalan-jalan, membaca buku. Yang tak kalah penting adalah menerapkan nilai-nilai agama sejak dini kepada mereka.
Pada momen itulah Mommy ASF melontarkan pujian kepada sang mantan suami, Ricky Zainal.
Menurut Mommy ASF, mantan suaminya memiliki pola asuh yang disiplin dan ketat dalam menerapkan nilai agama. Hal tersebut yang membantu anak-anaknya tetap konsisten hingga sekarang.
"Alhamdulillah didukung sama lingkungan awalnya di Bali. Alhamdulillah sama bapaknya mereka juga ditanemin banget, bahkan mungkin lebih ketat. Dari kecil memang bapaknya sudah mencontohkan. Ya semua dimulai dari tauladannya dulu," ungkap mantan istri Ricky Zainal tersebut.
Bagi Mommy ASF, mengasuh anak dengan pola agama yang kuat memang menjadi tips untuk mengajarkan anak tentang agama. Dalam hal ini, keluarga adalah pondasi awal untuk mengajarkan nilai tersebut.