ADVERTISEMENT

Melambung Hingga Rp300 Triliun! Presiden Joko Widodo Sebut Larangan Ekspor Bahan Mentah Bikin Penerimaan Negara dari Besi Baja Meningkat dari Rp15 Triliun

Senin, 17 Januari 2022 15:00 WIB

Share
Melambung hingga Rp300 triliun, Presiden Joko Widodo sebut larangan ekspor bahan mentah bikin penerimaan negara dari baja meningkat dari Rp15 miliar saat di acara Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung.(Foto/biropers)
Melambung hingga Rp300 triliun, Presiden Joko Widodo sebut larangan ekspor bahan mentah bikin penerimaan negara dari baja meningkat dari Rp15 miliar saat di acara Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung.(Foto/biropers)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Melambung hingga Rp300 triliun, Presiden Joko Widodo sebut larangan ekspor bahan mentah bikin penerimaan negara dari baja meningkat dari Rp15 miliar.

"Saya cek akhir tahun kemarin ekspor kita untuk besi baja, artinya besi baja ini dari nikel menghasilkan Rp20,8 miliar dolar AS, Rp300 triliun. Dari Rp15 triliun melompat menjadi Rp300 triliun dan membuka lapangan pekerjaan yang sangat banyak sekali," terang Jokowi.

Itu disampaikan Jokowi saat menyampaikan pengarahan pada acara Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) di Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) Unpar, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (17/1/2022).

"Setelah pemerintah melarang ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah, ekspor besi baja yang merupakan turunan dari nikel pun melonjak tajam," papar Jokowi.

Saat ini pemerintah terus mempercepat transformasi ekonomi menuju sebuah ekonomi yang memiliki nilai tambah tinggi.

Presiden Joko Widodo sebut larangan ekspor bahan mentah bikin penerimaan negara dari baja meningkat dari Rp15 miliar ke Rp300 triliun.

"Sudah berapa ratus tahun kita bahan mentah kita, kita kirim ke luar utamanya ke Eropa. Sejak zaman VOC yang kita kirim selalu bahan mentah, yang selalu kita kirim selalu raw material,sejak 2020 saya sampaikan enggak bisa kita terus-teruskan, stop," terang Kepala Negara.

Pemerintah telah menghentikan ekspor nikel berupa bahan mentah dan menggantinya dengan ekspor berupa bahan jadi maupun setengah jadi. 

"Secara bertahap, pemerintah juga berencana untuk menghentikan ekspor bahan mentah tambang lainnya berupa bauksit, tembaga, dan sebagainya, untuk meningkatkan nilai tambah dari produk-produk tersebut," tutur Jokowi.

Presiden menegaskan kita ingin nilai tambah itu ada di Tanah Air sehingga selain memberikan penerimaan negara yang makin besar berupa pajak, berupa royalti, berupa penerimaan negara bukan pajak, juga bisa membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya untuk rakyat kita.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT