Masalah Baru Jika Menunda Pemilu

Senin 17 Jan 2022, 06:43 WIB

Mestinya dibangun optimisme, mengoptimalkan berbagai daya dan upaya
agar perekonomian semakin pulih, membaik dan tangguh akhir tahun
ini, paling lambat tahun depan. Sehingga situasi semakin kondusif, pemilu
pun dapat berjalan sesuai jadwal dengan aman dan lancar.

Kontribusi nyata dunia usaha ikut menciptakan stabilitas politik dengan  mengatasi berbagai dampak sosial ekonomi akibat Covid-19 sangat diharapkan. Ini sebagai bentuk kepedulian membangun negeri, sekaligus merespons adanya keberpihakan pemerintah yang telah memberikan insentif ratusan triliun rupiah kepada dunia usaha melalui program pemulihan ekonomi nasional selama dua tahun pandemi.

Bukan hanya pengusaha, tetapi seluruh komponen bangsa, wajib ikut
berkontribusi membangun negeri melalui peran dan fungsinya masing – masing. Para elite di lingkaran kekuasaan juga semestinya meneladani membangun kebersamaan mengatasi pandemi dan pemulihan ekonomi. Cepat bergerak, kerja dan kerja memprioritaskan penyelesaian masalah di sisa waktu 2.5 tahun masa pemerintahan, bukan mengusung
semangat memperpanjang masa jabatan yang pada akhirnya akan menyisakan masalah.

Saya percaya, jika seluruh potensi negeri disatu-padukan dalam
gerak dan langkah nyata, pemulihan ekonomi bukanlah mimpi.

Kuncinya membangun kekompakan, solidaritas dan soliditas semua lapisan  masyarakat, dari mulai yang di bawah, di tengah maupun yang di atas seperti dikatakan Pak Harmoko melalui kolom “Kopi Pagi” di media ini.

Yah, semua harus bangkit dan bergerak cepat, termasuk yang selama ini berada di zona nyaman. Bergerak cepat menuntaskan pandemi,  menumbuhkan ekonomi lokal guna mempercepat pemulihan  perekonomian nasional serta mengangkat harkat dan martabat saudara–saudara kita yang terdampak pandemi.

Mari kita terapkan ajaran leluhur “Ngudi laku utomo kanti sentoso ing budi” yang artinya menghayati perilaku mulia, dengan berbudi pekerti luhur.

Banyak contoh perilaku mulia, di antaranya menjauhkan diri dari sikap
mau menang sendiri, mau benar sendiri demi keuntungan diri sendiri dan
koleganya, apa maunya sendiri demi memenuhi syahwat politiknya.

Lebih suka membuat masalah dan memperpanjang masalah, ketimbang
ikut serta menyelesaikannya, bukanlah cermin perilaku mulia dan berbudi
pekerti luhur. (Azisoko)

Berita Terkait

Harga Naik, Rakyat Tercekik

Kamis 20 Jan 2022, 12:46 WIB
undefined

Mitigasi Bencana

Kamis 20 Jan 2022, 13:41 WIB
undefined

Korupsi BUMN

Kamis 27 Jan 2022, 11:09 WIB
undefined

Macan Asia

Senin 31 Jan 2022, 07:00 WIB
undefined
News Update