JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Taliban berjanji akan membuka semua sekolah untuk anak gadis di seluruh Afghanistan pada akhir Maret.
Juru bicara Afghanistan Zabihullah Mujahid mengatakan upaya ini dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut Taliban terhadap permintaan komunitas internasional.
Diketahui sejak pengambilalihan Taliban pada pertengahan Agustus 2021, anak gadis di sebagian besar Afghanistan tidak diizinkan kembali ke sekolah setelah kelas 7.
Komunitas internasional, yang enggan untuk secara resmi mengakui pemerintahan yang dijalankan Taliban, khawatir mereka dapat memberlakukan tindakan keras yang sama seperti selama pemerintahan mereka sebelumnya 20 tahun lalu.
Pada saat itu, perempuan dilarang dari pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan publik.
Zabihullah Mujahid, yang juga wakil menteri kebudayaan dan informasi Taliban, mengatakan departemen pendidikan mereka ingin membuka ruang kelas untuk semua anak perempuan dan perempuan setelah Tahun Baru Afghanistan. Dia mengatakan sekolah akan dimulai pada 21 Maret 2022.
"Pendidikan untuk gadis dan perempuan adalah masalah kapasitas,” kata Mujahid dalam sebuah wawancara, dilansir dari Dawn, Ahad (16/1/2022).
Dia mengatakan anak perempuan dan laki-laki harus benar-benar dipisahkan saat sekolah. Kendala terbesar sejauh ini, kata dia, adalah menemukan atau membangun asrama yang cukup, di mana anak perempuan bisa tinggal sambil bersekolah.
Sebab, di daerah padat penduduk, pemerintahan Taliban tidak cukup memiliki ruang kelas yang cukup dan terpisah untuk anak laki-laki dan perempuan. "Kami tidak menentang pendidikan,” tegas Mujahid.
Adapun di ibu kota Kabul, universitas swasta dan sekolah menengah terus beroperasi tanpa gangguan. Kebanyakan ruangan mereka kecil dan kelas selalu dipisahkan.
“Kami berusaha menyelesaikan masalah ini pada tahun mendatang sehingga sekolah dan universitas dapat dibuka," kata Mujahid.(*)