"Setelah melihat kejadian itu, kemudian mengintip lewat jendela dan melihat ada asap dari rumah tahfidz tersebut, setelah itu turun dan melihat api sudah menjalar di TKP, kemudian saksi warga membangunkan keponakannya dan warga lainnya membawa ember yang berisi air serta dan para santri untuk memadamkan sumber api tersebut," jelasnya.
Setelah api padam, saksi dan warga langsung mengecek keadaan rumah Tahfidz dan ditemukan seorang seorang santri asal Filipina tewas terbakar di Rumah Tahfidz Al Qur'an Jatiasih Bekasi.
"Setelah api padam dicek sumber api yang berasal dari dapur rumah Tahfidz Qur'an dengan senter, didapati adanya korban meninggal dunia dengan posisi terlentang dengan luka bakar seluruh tubuhnya," bebernya.
Sementara dalam laporannya, rumah Tahfidz Qur'an tersebut berisi 19 orang santri, dan seorang pemilik.
Lihat juga video “Omicron Masuk Indonesia, Masyarakat Biasa Saja”. (youtube/poskota tv)
"Menurut keterangan saksi 1 ( pemilik) rumah Tahfid tersebut berisikan 19 orang, kemudian saksi 1 mengecek santrinya ada 18 orang kurang 1 orang yang berinsial AJ, yang diduga menjadi korban kebakaran," sambugnya.
Personil kepolisian mendatangi TKP untuk melakukan identifikasi pada pukul 03.45 WIB serta membawa barang untuk identifikasi laboratoris berupa sebuah tabung gas ukuran 3 kg, selang regator, 1 buah kompor cas 2 tungku, abu arang sisa kebakaran.
Saat ini jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk di makam kan di TPU Mayangsari kelurahan jatisari kecamatan jatiasih.
"Pihak keluarga menolak untuk di lakukan autopsi, pernyataan penolakan autopsi terlampir," pungkasnya. (ihsan fahmi)