ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rencana kenaikan tarif inilah yang dikritisi penumpang.
Masyarakat pengguna KRL berharap tarif tidak dinaikkan di tengah masih sulitnya kondisi ekonomi.
Belum lagi, adanya biaya ekstra yang harus dikeluarkan yang cukup tinggi untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit, terhindar dari penularan virus corona, Delta dan sekarang lagi melonjak varian Omicron.
Masker harus dibeli, hand sanitizer kemana – mana mesti bawa, sabun dan vitamin perlu disediakan guna menjaga kesehatan.
Ini kan pengeluaran ekstra. Sementara, gaji belum naik, sebagian besar perusahaan belum mampu menaikkan gaji pegawai karena kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Dalam kondisi ekonomi yang belum pulih benar, di tengah masih terdampak pandemi, pemerintah dengan jajaran perusahaan yang dikelolanya baik BUMN, Perum, PN atau PT dan sejenisnya hendaknya menahan diri untuk tidak menaikkan tarif.
Sekecil apapun kenaikan tarif akan membuat masyarakat semakin terhimpit.
KRL adalah angkutan massal yang sudah dicintai publik, digunakan sehari – hari oleh warga Jabodetabek dan sekitarnya untuk beraktivitas mencari nafkah bagi keluarganya.
Selain karena nyaman, aman, tepat waktu, juga tarifnya lebih murah, jika dibandingkan dengan moda angkutan lainnya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT