JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian perhubungan (Kemenhub) melaporkan rencana kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) pada April 2022.
Pihak Kemenhub tengah mengkaji kenaikan tarif yang akan diberlakukan di moda transportasi kereta listrik.
Sesuai recana, tarif akan naik dari Rp3.000 menjadi Rp5.000 setiap 25 km. Sedangkan, 10 km berikutnya dikenakan penambahanan Rp1.000.
Menurut Juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek merupakan kebijakan yang wajar.
Hal ini didasari oleh peningkatan layanan KRL yang terus dilakukan sejak lima tahun ke belakang.
Lihat juga video “Presenter TV ‘HUJAN ANGIN RUSAK ATAP RUMAH, WARGA KHAWATIR”. (youtube/poskota tv)
"Wajar jika kemudian ada wacana menaikkan tarif (KRL) setelah berbagai layanan kepada konsumen terus ditingkatkan," kata Adita, dikutip dari PMJnews, Jumat (14/1/2022).
Adita menyampaikan, bahwa wacana kenaikan tarif komuter aglomerasi tersebut mengacu dari berbagai pertimbangan.
Salah satunya, yaitu fasilitas yang kian membaik dirasakan oleh masyarakat.
Menurut Adita, saat ini waktu tempuh dan waktu antrean masuk penumpang ke Stasiun Manggarai lebih baik daripada yang sebelumnya menghambat perjalanan penumpang.
Selain itu, pemerintah telah mendukung peningkatan pelayanan, seperti sistem pembelian tiket, pembangunan rel ganda dan revitalisasi terhadap Stasiun Jatinegara, Stasiun Bekasi, hingga Stasiun Cikarang.
"Operator, dalam hal ini KCI, juga melakukan peningkatan layanan yang tidak kalah bagus. Misalnya, system ticketing, pelayanan di stasiun dan juga di atas kereta," jelasnya.
Adita menegaskan, tarif saat ini masih belum mengalami kenaikan, mengikuti Permenhub sebelumnya.
"Saat ini tarif KRL masih merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 17 Tahun 2018," pungkas Adita. (Ibriza Fasti Ifhami)