14 Juta Warga di Tianji Diperintahkan Tes Massal COVID-19

Jumat 14 Jan 2022, 15:16 WIB
Petugas medis mengambil sampel dari seorang anak kecil dalam program tes COVID-19 massal di Tianjin pada 9 Januari 2022. (Sumber: AP)

Petugas medis mengambil sampel dari seorang anak kecil dalam program tes COVID-19 massal di Tianjin pada 9 Januari 2022. (Sumber: AP)

TIONGKOK, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 14 juta penduduk di Kota Tianjin di bagian utara Tiongkok pada Rabu (12/1/2022) diperintahkan menjalankan tes COVID-19.

Ini menjadi tes COVID-19 putaran kedua usai ditemukan 97 kasus varian Omicron dalam hasil tes COVID-19 putaran pertama pada Minggu (9/1/2022) lalu.

Dilansir dari Associated Press, semua warga diminta tetap berada di rumah hingga semua hasil tes diterima.

Pihak berwenang sejauh ini telah melakukan hampir 12 juta tes COVID-19 dan mengembalikan 7,8 juta sampel.

Infeksi pertama varian Omicron di Tianjin dilaporkan pertama kali pada Sabtu (8/1).

Tianjin berjarak sekitar satu jam dari Beijing yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin nanti.

Layanan kereta api berkecepatan tinggi dan bentuk transportasi antarkota lainnya telah ditangguhkan. Hal ini menyebabkan gangguan rantai pasokan, termasuk untuk makanan kemasan yang dijual di toko serba ada.

Badan pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Tianjin mengatakan semua yang hasil tesnya terbukti positif pada putaran pertama diketahui mengidap varian Omicron.

Tiongkok sejauh ini hanya melaporkan sejumlah kecil kasus.

Sumber wabah ini masih belum diketahui dan banyak orang yang mungkin menularkan varian ini tanpa disadari karena mereka tidak menunjukkan gejala apapun.

Varian Omicron lebih mudah merebak dibanding jenis virus corona lainnya dan telah menjadi varian dominan di banyak negara.

Varian ini lebih mudah menjangkiti mereka yang sudah divaksinasi atau sebelumnya tertular versi lain dari virus mematikan ini.

Namun, studi awal menunjukkan varian Omicron lebih kecil kemungkinannya menyebabnya penyakit parah dibanding varian Delta.

Vaksinasi serta suntikan penguat masih memberi perlindungan yang kuat dari penyakit serius, rawat inap, dan kematian.

Tiongkok saat ini mencatat 3.476 kasus aktif COVID-19. Sebelumnya negara itu telah melaporkan 4.636 kematian dari 104.189 kasus sejak virus pertama terdeteksi di kota Wuhan pada akhir 2019. ***

Berita Terkait
News Update