JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menaikkan tarif KRL Commuter Line pada awal April 2022 mendatang.
Rencana kenaikan tarif KRL Commuter Line tersebut ditolak para pengguna KRL.
Ibrahim (35), misalnya, pengguna KRL Commuter Line asal Bekasi, Jawa Barat tersebut dengan tegas menolak rencana dinaikkannya tarif KRL pada 1 April 2022 mendatang.
Sebab, menurutnya, kondisi ekonomi rakyat Indonesia, khususnya golongan menengah ke bawah masih terasa sangat stagnan kendati Pemerintah mengklaim, bahwa kondisi ekonomi sudah stabil.
"Untuk saat ini sih saya gak setuju ya, karena kan ekonomi juga lagi begini (belum pulih). Sedangkan gaji pun belum ada kenaikkan di tahun ini," kata dia saat diwawancarai PosKota.co.id di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/1/2022).
Tutur dia, ketimbang menaikkan tarif KRL Commuter Line, Kemenhub atau PT KAI lebih baik kembali meningkatkan fasilitas guna membuat para pengguna merasa nyaman dan aman saat menggunakan moda transportasi KRL.
"Saran saya sih perbaiki atau tingkatkan dulu saja fasilitas yang ada. Jangan sampai dinaikkin dulu tarifnya, nanti saja kalau kondisi ekonomi mulai stabil, silakan kalau mau dinaikkan, untuk sekarang kalau dinaikkan sama saja mencekik pengguna," ujar dia.
Tak jauh berbeda dengan tanggapan Ibrahim, Marni (32), pengguna KRL asal Bogor, Jawa Barat ini juga menolak rencana kenaikkan tarif KRL Commuter Line yang akan diterapkan pada April mendatang.
"Ya kalau tarifnya dinaikkin kita kerja mau naik apa? Kan kita pilih naik KRL juga karena tarifnya murah dibanding sama moda transportasi lain," ucap dia.
"Jangan asal naikkin aja sih, harus dilihat juga kemampuan finansial masyarakat itu gimana, meski cuma Rp2.000 kalau setiap hari ya boncos juga," sambung dia.
"Mohon aja sih, kondisi ekonomi juga kan lagi sulit karena masih pandemi Covid-19. Jadi, jangan masyarakat dibikin makin terhimpit," pungkasnya.