TUBUH Ny. Katrin (35) tidaklah mbongkok udang, tapi dia selalu haus akan asmara.
Tak puas dengan kinerja suami di ranjang, dia minta izin punya PIL yang lain.
Lalu Katrin mengaturnya, suami baru “piket”-nya malam dan suami lama siang.
Tapi tak tahan jadi “ban serep” suami kedua minta cerai.
Menurut “katurangganing wanita”, perempuan yang berpostur mbongkok udang, selalu haus dalam urusan asmara.
Suami sudah nyerah di ranjang, dianya belum apa-apa.
Tapi seburuk apapun kinerja suami dalam urusan ranjang, hukum Islam melarang (haram) istri lalu punya dua suami (poliandri).
Bagaimana nanti cara mengatur jadwal piket, dan bagaimana pula soal keturunan nantinya.
Tapi Ny. Katrin dari kota Surabaya punya solusi yang sudah disepakati oleh Wiyanto, (40) suaminya.
Sebab dia sendiri merasa kecapekan mengimbangi permainan asmara isrti.
Maka kehadiran Mardan (30) dianggap saja sebagai teman ngaplus, karena Wiyanto merasa kecapekan menggarap lahan yang tak seberapa luas itu sendirian setiap hari.