Jebret! PKS Semprot Ferdinand Hutahaean Soal Cuitan 'Allahmu Ternyata Lemah'

Senin 10 Jan 2022, 14:51 WIB
Kolase foto Ferdinand Hutahaean dan politikus PKS, Bukhori Yusuf. (Foto: Diolah dari Google).

Kolase foto Ferdinand Hutahaean dan politikus PKS, Bukhori Yusuf. (Foto: Diolah dari Google).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semprot eks politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean soal cuitannya tentang "Allahmu Ternyata Lemah".

Anggota Komisi Agama DPR RI Fraksi PKS, Bukhori Yusuf, mengatakan cuitan Ferdinand Hutahaean itu bukan hanya menyakiti hati umat muslim, tapi juga telah mempredikatkan Allah dengan sifat lemah.

"Twitt Ferdinand itu dapat dipahami terkesan merendahkan Allah, karena disifati dengan kata lemah," kata Bukhori dalam keterangan tertulis, Senin (10/1/2022).

Ferdinand Hutahaean lewat Twitternya beberapa waktu lalu berkata, "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela".

Twit itu ditujukan kepada kelompok tertentu yang kerap membela tuhan. Dia membandingkan ucapannya ini dengan Gus Dur yang pernah mengatakan bahwa "Tuhan itu tidak perlu dibela". Karena sikap sensitif sebagian kalangan muslim terhadap isu-isu agama, membuat mereka seringkali melakukan perlawanan dengan dalih membela Allah.

Adapun Ferdinand Hutahaean sendiri mengeklaim bahwa Tuhan yang diamininya lebih kuat dan maha segalanya lantaran tak perlu dibela.

Bukhori menepis klaim Ferdinand tersebut. Dia tak setuju jika cuitannya disamakan dengan pernyataan Presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang pernah menyebut "Allah tidak perlu dibela".

Menurutnya, ungkapan Gus Dur itu bermakna kuasa Allah SWT atas segalanya, sedangkan apa yang diucapkan Ferdinand justru malah merendahkan tuhan.

"Pernyataan Gus Dur itu menunjukkan Allah memang berkuasa atas segalanya sehingga tidak perlu bantuan siapa pun, bahkan dari hamba yang Dia ciptakan sendiri," katanya.

Bukhori pun meminta Ferdinand Hutahaean bertanggungjawab atas cuitannya di Twitter. Sebab, eskalasi gesekan keberagaman bisa makin memanas jika tidak ada bentuk sanksi yang setimpal.

"Di luar dari proses hukum yang tetap perlu ditegakan, saya mengimbau agar yang bersangkutan di waktu mendatang dapat lebih banyak belajar sehingga bijaksana dalam berucap dan bersikap di ruang publik," kata Bukhori.

Berita Terkait
News Update