JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Industri perfilman nasional saat ini masih lesu mengingat pandemi Covid-19 masih mewabah.
Untuk itu, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menginginkan adanya festival film tingkat kecamatan sampai, kabupaten/kota, provinisi dan tingkat nasional.
Selain bioskop juga harus ada di setiap kabupaten/kota.
"Dengan demikian akan muncul sineas-sineas muda yang bertalenta yang bisa membuat film berkwalitas. Selain itu, anak muda yang selama ini menjadikan film hobby dibina agar tetap bertahan pada dunia perfilman," kata Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta saat meluncurkan program Sagara Movement di sela-sela Penutupan Rakorwil 07 DKI di Jakarta International Equestrian Park, Pulomas, Jakarta Timur, Minggu (9/1/2022).
Anis menegaskan, Sagara berarti Samudera dan juga Sejuta Gagasan Nusantara.
Keragaman budaya, keindahan alam, dan talenta manusia yang harus dikelola sebagai modal strategis untuk membangun ekosistem yang memungkinkan Indonesia ikut membentuk budaya dunia.
"Sekarang ini kita mendapatkan serbuan budaya, terutama dari Korea. Kenapa anak seorang Perdana Menteri Maroko bisa bahasa Korea, padahal jauh di Afrika karena nonton Drama Korea. Rupanya istri saya dan anak-anak juga suka nonton Drama Korea, kalau saya kurang terlalu suka. Tapi yang ingin saya katakan adalah bahwa ledakan budaya Korea telah mempengaruhi budaya seluruh dunia, termasuk budaya kita," kata Anis.
Menurut Anis Matta, kenapa budaya Korea bisa berpengaruh secara global, karena budayanya terkoneksi dengan industri kreatif seperti pembuatan film pendek, drama dan Kpop yang juga mendapatkan dukungan secara langsung dari negaranya.
"Kita juga bisa menyerbu secara budaya seperti Korea. Budaya, bahasa kita lebih banyak, alam kita juga indah. Kekurangan kita hanya satu, tidak terkoneksi dengan industri secara serius. Secara ekonomi makro, kita tidak memiliki ekosistem industri kreatif," katanya.
Ketua Bidang Seni Budaya dan Ekonomi Kreatif DPN Partai Gelora Deddy Mizwar mengatakan, pemerintahan sekarang tidak mengetahui industri film, bahkan banyak bioskop ditutup.
Padahal bioskop itu harusnya ada di sampai pelosok desa dan kecamatan seperti di India dan China.
"Film buatan China bisa mencapai record tertinggi mengalahkan film hollywood, karena China punya bioskop sampai pelosok seperti juga di India. Ada komitmen dari negaranya. Tapi gampang, selesai inshaALLAH kalau Partai Gelora berkuasa," kata Dedy Mizwar.
Deddy Mizwar mengungkapkan, bahwa film bisa menjadi alat untuk propaganda budaya seperti yang dilakukan China dengan membuat film tentang Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung 1955.
"Film Konferensi Asia Afrika ini dibuat di China, settingnya semuanya disana, tapi semua pemainnya dari seluruh dunia.
Bahkan saya pernah ditawari untuk menjadi Bung Karno, dananya unlimited, tapi itu saya tolak.
Kenapa film itu tidak kita yang buat, tapi malah dibuat China.
China ingin memperlihatkan kehadiran mereka di KAA bahwa ia sangat penting," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Partai Gelora juga mengumumkan tujuh pemenang Sagara Film Festival yang diikuti 104 film.
Film yang dilombakan merepresentasikan budaya, kreatifitas dan imajinasi seluruh masyarakat Indonesia dalam sebuah karya berbentuk film pendek.
Riki Lesmana asal Kabupaten Kuningan, Jawa Barat sebagai pemenang Kategori Film Terbaik dengan judul Tanah Merah.
Diva Rosseana asal Kota Bandung, Jawa Barat sebagai pemenang Kategori Artis Terbaik dengan judul film Quo Vadis Nila?
Devinda Rizki Nugraha asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur sebagai Kategori Aktor Terbaik dengan judul film Jebat.
Aditya Toharudin asal Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, sebagai Kategori Sutradara Terbaik Balik Ti Kota Cicing Diimah
Kun Imam Jihato asal Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara sebagai pemenang Penata Kamera Terbaik dengan judul Film Pusaka Mandau.
Arsidah Trianingsih asal Kota Samarinda, Kalimantan Timur sebagai Penulis Skenarui Terbaik terbaik dengan judul film Sunrise Karang Mumus.
Kania Salma asal DKI Jakarta sebagai pemenang Kategori Film Favorit dengan film berjudul Aku Bisa. (rizal)