Geger, Mahasiswa 20 Tahun Menjual Para Wanita Muslim Melalui Aplikasi Bulli Bai, Akhirnya Ditangkap Polisi

Sabtu 08 Jan 2022, 08:55 WIB
Ilustrasi aplikasi.

Ilustrasi aplikasi.

INDIA - Geger. Seorang mahasiswa ilmu komputer berusia 20 tahun membuat apikasi BulliBai yang digunakan untuk menjual para wanita muslim, yang kemudian menyulut kemarahan dan kebencian agama meluas.

Polisi pun akhirnya menangkap mahasiswa itu. seperti diberitakan laman timesnownews.com, polisi Delhi telah menangkap tersangka utama yang membuat aplikasi BulliBai di GitHub.

Tersangka, Neeraj Bishnoi, ditangkap dari Jorhat Assam Kamis. Bishnoi adalah mahasiswa teknik tahun kedua ilmu komputer di Vellore Institute of Technology di Bhopal. Dia telah diskors dari institut.

"Dengan penangkapan Neeraj Bishnoi, kasus aplikasi BulliBai yang kontroversial telah sepenuhnya terpecahkan," kata DCP IFSO KPS Malhotra, polisi yang menangani kasus ini.

Pengadu telah mengajukan pengaduan ke Kantor Polisi Cyber, Distrik Tenggara, pada 1 Januari.

Yang lebih kacaunya lagi,  mahasiswa itu  'menjual' samapai ratusan wanita Muslim dengan tanpa sepengetahuan wanita-wanita yang bersangkutan, Ia mencomot gambar-gambar wanita-wanita muslim itu dari berbagai akun.

Polisi India mengatakan mahasiswa itu ditangkap setelah membuat aplikasi online yang membagikan foto-foto wanita Muslim untuk "pelelangan" virtual, saat penyelidikan atas kasus kebencian agama meluas.

Nama BulliBai itu sendiri merupakan sebutan yang merendahkan wanita muslim di India.

Media Time of India (TOI) mengabarkan, Niraj Bishnoi, tersangka utama dalam kasus aplikasi Bulli Bai, menggunakan serangkaian email burner dan nomor telepon untuk menutupi jejaknya di internet, klaim penyelidik.

Terdakwa menggunakan nomor, +487**7**661, milik Polandia, untuk membuat pegangan Bullibai di Twitter, kata mereka, menambahkan bahwa dia menggunakan [email protected] untuk membuat akun di GitHub pada November tahun lalu .

Dia diduga mengunggah aplikasi menggunakan ID email ini dan menyebarkannya menggunakan nomor Polandia. Dia menggunakan Proton VPN untuk menutupi identitasnya, kata sumber.

Berita Terkait

News Update