Waspada! Ini Pesan Penting Tito ke Kepala Daerah: Apapun Variannya, Masker Nomor 1

Kamis 06 Jan 2022, 16:13 WIB
Mendagri Muhammad Tito Karnavian saat memberikan pengarahan di Pemda Lampung. (foto: dok. kemendagri)

Mendagri Muhammad Tito Karnavian saat memberikan pengarahan di Pemda Lampung. (foto: dok. kemendagri)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian minta kepala daerah untuk terus kampanye protokol kesehatan (prokes), terutama memakai masker.

"Sebab virus ini menular lewat rongga pernapasan," kata Tito dalam arahan kepada Gubernur Lampung, bupati dan wali kota se-Provinsi Lampung dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Monitoring, Evaluasi Program, dan Kegiatan Strategis Provinsi Lampung, Rabu (5/1/2022).

Menurut Mendagri, apapun variannya, masker nomor satu, mengingat ini penyebaran penyakit masuk rongga pernapasan.

Selain itu, mantan Kapolri ini juga meminta kepala daerah untuk mempercepat vaksinasi bagi yang belum terutama lansia, sisir kembali door to door, supaya orang tua ini yang paling rentan, sehingga tingkat kematian bisa betul-betul diturunkan," imbuhnya.

Mendagri juga meminta kepala daerah untuk menyiapkan kalau ada skenario terburuk ketika terjadi lonjakan kasus, kemudian ada yang masuk rumah sakit karena varian Omricon dan angkanya tinggi, untuk kemudian diberikan perawatan maksimal dan sudah siap, karena kita belajar dari pengalaman yang lalu, sarana prasarana fasilitas kesehatan, perobatan, oksigen, tenaga kesehatan dalam satu bulan ini, betul-betul disiapkan.

"Kita belum paham karakter daripada Omnicron, mudah-mudahan bisa dinetralisir betul oleh antibodi kita," harap Mendagri.

Mendagri mengatakan, kalau pandemi sudah terkendali dengan baik, pemerintah daerah bisa dengan paralel menjalankan pogram-program yang perlu untuk menjadi perhatian di Provinsi Lampung, terutama adalah pemulihan ekonomi.

Mendagri meminta kepala daerah untuk mengutamakan program pengendalian Pandemi Covid-19 di tahun 2022 ini. Sebab kendali pandemi ini menjadi kunci bagi kita semua untuk bisa mencapai target pendapatan sekaligus untuk membuat dan mengeksekusi program sesuai dengan rencana belanja.

Mendagri menambahkan, kalau pandeminya tidak terkendali akan sangat sulit bagi daerah mencapai target pendapatan dan target belanja.

"Karena mengelola pemerintahan itu, baik di pusat di daerah sama, bagaimana caranya pendapatan lebih besar daripada belanja, kira-kira seperti itu, pendapatan yang banyak belanjanya kira-kira di bawah sedikit itu namanya surplus, jangan sampai target pendapatan tidak sampai belanjanya tinggi itu namanya defisit, tidak bisa dieksekusi," tambah Mendagri.

Di sisi lain, ia melihat dalam proses penanganan pandemi, ia menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Lampung karena hampir semua indikator penanganan pandemi kasus positif (positif rate), tingkat keterisian rumah sakit bed ocupancy rate (BOR), dan lain-lain itu relatif bagus. 

Berita Terkait
News Update