DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Pelukis hajar pria keterbelakangan mental di Depok hingga tepar karena korban senggol dada sang pacar saat meninta-minta uang.
Akibat kejadian tersebut, Anggota Reskrim Polsek Sukmajaya berhasil meringkus pemukul Burhan akrab dipanggil Subur (46), di jalan Bahagia depan Salon Putri Ayu, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok, Rabu (5/1/2021) sore.
Kapolsek Sukmajaya, AKP Syafri Wasdar mengatakan keberhasilan petugas menangkap pelaku pemukul pria memiliki keterbelakangan mental sempat viral diketahui ternyata masih ada hubungan saudara.
"Pelaku K (30), sudah kita amankan dan dibawa ke Polsek untuk di konfrontir dengan pihak keluarga korban, Rabu (5/1/2022) sekitar pukul 17.00 WIB, yang selama ini keinginan dari pihak keluarga korban langsung," ujarnya kepada Poskota didampingi Kanit Reskrim Polsek Sukmajaya AKP Harun Rosyid, Kamis (6/1/2022) siang.
Mantan Wakapolsek Tambora Jakarta Barat ini mengungkapkan dari hasil konfrontir dengan pihak keluarga Subur diketahui pada saat kejadian pelaku K ini tidak mengetahui bahwa korban merupakan orang spesial atau keterbelakangan mental.
"Selain itu pelaku yang merupakan seniman lukis ini masih memiliki hubungan saudara atau sepupuan dengan keluarga korban," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan pelaku, lanjut AKP Syafri, emosi pelaku langsung memuncak setelah tahu bahwa korban ketika ceweknya mau beli makanan makaroni merasa tersenggol dadanya ketika korban mencoba meminta uang.
"Dada pacarnya disenggol sama korban sontak pelaku emosi dan langsung memukuk sekali wajah korban dengan tangan kosong hingga terjatuh," tutup erwira jebolan Secapa angkatan 37 ini.
Lihat juga video “Poskota Terkini: Polda Metro Jaya Terapkan Crowd Free Night di Malam Tahun Baru”. (youtube/poskota tv)
Terpisah Kanit Reskrim Polsek Sukmajaya AKP Harun Rosyid menambahkan atas permintaan dari keluarga korban kasus ini tidak mau dilanjutkan dan diselesaikan secara kekeluargaan.
"Pihak keluarga korban tidak mau melapor. Kedua belah pihak membuat pernyataan diatas surat bermaterai tidak akan menuntut hukum, " tutupnya. (angga)