Kakek: Dari berita yang dirilis, pak Anies akan mempertimbangkannya.
Cucu: Oh gitu, jadi belum final ya kek?
Kakek: Betul cucuku, perjalanan masih panjang.
Seperti diketahui masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir bulan Oktober 2022 ini. Apakah aktivitas selesai menjabat, kita pun belum tahu. Apa akan fokus kepada aktivitas sosial keagamaan, sosial kemasyarakatan atau terjun ke dunia politik praktis, masuk parpol misalnya sebagai kendaraan menuju pilpres 2024, kita belum tahu. Bisa saja tidak terikat kepada salah satu parpol tertentu seperti selama ini dilakukan.
Publik baru mengetahui pasca bulan Oktober.
Tentu, sebagai tokoh , figur publik tidak akan diam tak bergerak. Sepertinya bukan menjadi karakter Anies, jika hari – harinya tanpa aktivitas yang bermanfaat bagi rakyat.
Yang pasti, setelah bulan Oktober nanti, aktivitasnya akan lebih leluasa karena tidak lagi dibatasi dengan sejumlah ketentuan, aturan protokoler sebagaimana layaknya seorang gubernur.
Boleh jadi aktivitasnya aka melesat bagaikan anak panah, yang tak hanya melingkar di Jakarta saja, tetapi menjelajah ke seluruh pelosok negeri.
Kita tahu, Anies Baswedan menjadi salah satu tokoh yang namanya selalu muncul sebagai kandidat bakal calon presiden dalam setiap survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Setidaknya ada 3 gubernur yang sekarang masih aktif terus menghiasi hasil survei elektabilitas calon presiden, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dan Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat).
Acap menjadi pertanyaan, apakah elektabilitas masih tetap tinggi setelah tidak lagi menjabat gubernur? Jawabnya akan lebih tergantung dari kiprah tokoh yang bersangkutan. Bisa menyurut, boleh jadi semakin moncer.
Selain figur yang bersangkutan, juga hasil kemasan tim suksesnya,jika sudah terbentuk. Tak kalah pentingnya para fans-nya, simpatisannya, dan jaringannya. (Jokles)