JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga takut menolong satu keluarga Cipinang Malayu korban perampokan karena 20 orang pelaku ancam bakal lakukan pembunuhan.
Pelaku pengeroyokan serta perampokan keluarga Tuti Suherti (48) juga mengancam warga RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Seorang warga berinisial M (37), menyampaikan para pelaku yang berjumlah sekira 20 orang tersebut, mengancam warga agar tak menolong Titi saat penganiayaan terjadi dan melapor ke Polisi.
"Warga diancam agar tidak melapor ke polisi, mengancam akan membunuh kalau melapor. Makannya enggak ada yang berani lapor," ungkap M di Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Rabu (5/1/2022).
Ancaman pembunuhan itu membuat warga RW 03 sekitar tempat tinggal Titi ketakutan, sehingga tidak berani menolong kala pengeroyokan terjadi pada Sabtu(1/1/2022) sekira pukul 03.00 WIB.
Pun mereka juga tak berani menghentikan para pelaku saat menggondol satu unit sepeda motor, empat gitar, satu unit TV ukuran 24 inch, dan celengan korban berisi uang sekira Rp3 juta.
"Cuman anak korban yang masih 10 tahun itu ditolong warga, diumpetin di rumah biar enggak ikut dipukulin. Alhamdulillah anaknya yang masih kecil selamat, enggak luka," ungkapnya.
Ramdoni (25), satu anak Titi yang juga jadi korban pengeroyokan membenarkan bila saat kejadian warga sekitar tak berani menolong lantaran mendapat ancaman dari para pelaku.
Ketika sang ayah hendak meminta bantuan sejumlah tetangga menyarankan agar melapor ke Polisi, namun nahas, saat kejadian situasi tak memungkinkan membuat keluarga Titi melapor.
Lihat juga video “Poskota Masuk Rumah Warga, Ular Sanca Ukuran Besar Mangsa Kusing Peliharaan”. (youtube/poskota tv)
"Ayah saya sempat mau dipukul pelaku, tapi menghindar jadi enggak kena. Cuman luka di kaki waktu menyelamatkan diri. Luka paling parah adik sama ibu saya, sempat diseret," tutur Ramdoni.
Titi pun melaporkan kejadian itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Makasar pada Senin (3/1/2022) malam sebab butuh waktu memulihkan diri akibat trauma dialaminya dan hingga kini mengungsi dari rumah.