Tetangga Ungkap Firasat Aneh Korban Tewas Kebakaran Bengkel di Mampang Menyebut, Muhidin Sempat Keluhkan Hawa Panas

Senin 03 Jan 2022, 07:03 WIB
Tetangga Muhidin, Anton mengungkapkan jika sebelum terjadi kebakaran bengkelnya di Mampang, Jakarta Selatan, korban sempat berprilaku aneh. (Foto/Cr10)

Tetangga Muhidin, Anton mengungkapkan jika sebelum terjadi kebakaran bengkelnya di Mampang, Jakarta Selatan, korban sempat berprilaku aneh. (Foto/Cr10)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tetangga Muhidin (50), Anton (31) menyebutkan, jika tetangganya itu sempat mengeluhkan hawa panas sebelum dirinya menjadi korban tewas dari kebakaran bengkel di bilangan Mampang, Jakarta Selatan.

Muhidin (50), salah seorang korban tewas akibat peristiwa kebakaran hebat yang menghanguskan sejumlah bangunan di Jalan Bangka 11, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Minggu (2/1/2022). 

Dikatakan tetangganya, jika ia sempat mengeluhkan hawa panas sebelum peristiwa nahas tersebut merenggut nyawa dia dan Putrinya.

Pertanyaan tersebut terungkap setelah Anton (31), mengatakan, bahwa tiga hari sebelum kebakaran terjadi, ia sempat bertemu Muhidin yang dilihatnya sedang melamun tepat di depan bengkel yang kini ludes terbakar.

"Kalau firasat sih, gimana ya. Tapi emang 3 hari yang lalu itu saya sempet ke bengkel dia buat tambah angin ban motor pagi-pagi. Terus saya lihat dia kayak kosong, ngelamun aja. Saya tanya ngelamun aja Beh, dia cuma senyum, sama bilang hawanya panas ini hari. Padahal kan masih pagi, masih pukul 07.00 - 08.00 WIB dia bilang hawanya panas," ungkap Anton, Minggu (2/1/2022).

Dia menuturkan, bahwa tepat sehari sebelum kebakaran merenggut nyawanya dan sang buah hati. Muhidin sempat juga bersikap aneh tak seperti biasanya.

"Sehari sebelumnya emang saya ketemu juga sama Babeh, tapi dia kayak yang gak kenal gitu sama saya. Soalnya kalau ketemu biasanya sih nyapa, nah hari kemarin itu ketemu dia jalan aja kayak yang gak kenal. Tapi saya biarin aja lah, mungkin Almarhum lagi sibuk juga makanya acuhin saya," tuturnya.

Ungkap Anton, Muhidin dalam kacamata pandangannya, merupakan seorang figur Ayah yang sangat menyangi kedua anaknya.

Hal tersebut dibuktikan dengan tindakannya yang nekat menerobos kobaran api hanya untuk menyelamatkan Mawar (20) anak perempuannya yang pada saat itu terjebak di tengah-tengah titik api.

"Sebelum kobaran api membesar itu, Babeh (Muhidin) sempat keluar. Tapi karena lihat Mawar masih terjebak di dalam, Babeh masuk lagi tuh ke dalam. Saya sama Angga (22) udah coba ngelarang, saya pegang tangan dia, tapi karena naluri orang tua ingin selametin anaknya kali ya, yaudah tuh gak dihiraukan larangan saya sama Angga, Babeh tetap nekat masuk gak peduliin apa pun," beber dia.

"Babeh itu sosoknya baik sih, saya kenal sama Babeh emang belum lama, karena dia juga di sini baru tinggal sekitar 6 bulanan lah. Tapi dia orangnya baik, rajin juga ke mesjid. Makanya saya sedih lihat dia meninggal dengan kayak gitu," sambung dia.

Berita Terkait

News Update