JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pernyataan Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, yang menyebut bahwa posisi striker adalah posisi terlemah di Skuad Garuda selama Piala AFF 2020 di Singapura, tak membuat Ronny Tanuwijaya heran.
Mantan manajer Persijatim dan penasehat Asosiasi Pelatih Sepak bola Indonesia (APSI) tersebut sudah memprediksinya sejak lama.
Kini hal itu benar-benar terbukti saat pelatih asal Korea Selatan itu menyatakan bahwa posisi ujung tombak jadi salah satu yang mesti ditingkatkan.
Shin Tae Yong, seperti halnya dengan Rotan, sapaan akrab Ronny Tanuwijaya, menunjuk kebiasaan klub-klub Liga Indonesia dalam menggunakan pemain asing untuk posisi striker sangat mempengaruhi hal tersebut.
Rotan sendiri mengungkapkan hal itu sejak lima tahun lalu.
“Saya sudah peringatkan hal ini sejak lama. Tapi analisis saya ini seperti tak didengar oleh para pemangku kepentingan, baik PSSI, badan liga, atau klub sendiri,” ungkap Rotan.
Rotan juga melihat kebijakan PSSI selama ini yang kerap kali melakukan naturalisasi pemain asing untuk dijadikan striker timnas lebih membebani lagi.
“Ini sudah tidak benar,” ujar Rotan.
Ia menilai masih banyak bakat-bakat muda yang bisa tumbuh dan menjadi striker timnas jika diberikan kesempatan. Misalnya Irfan Jaya dari Persebaya.
“Hanya mungkin jam terbangnya di level internasional masih minim,” kata pria yang pernah menelurkan album Bos Ingat Bos bergenre dangdut koplo.
Perubahan Radikal