ADVERTISEMENT

Dapat Kartu Kuning Terbanyak di Piala AFF 2020, Penampilan Buruk Theerathon Bunmathan Kembali Jadi Sorotan Media Vietnam

Senin, 3 Januari 2022 12:32 WIB

Share
Theerathon Bunmathan jadi pemain yang mendapatkan kartu kuning terbanyak di Piala AFF 2020. (Foto: changsuek)
Theerathon Bunmathan jadi pemain yang mendapatkan kartu kuning terbanyak di Piala AFF 2020. (Foto: changsuek)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

POSKOTA.CO.ID –   Penampilan gelandang Thailand Theerathon Bunmathan kembali menjadi sorotan media Vietnam karena dianggap tampil buruk dengan mendapatkan kartu kuning terbanyak selama gelaran Piala AFF 2020. Dia mendapat 3 kartu kuning.

Dari 5 kali pertandingan timnas Thailand pada Piala AFF 2020 yang diikuti oleh pemain klub Buriram United ini, tercatat Theerathon Bunmathan sudah melakukan 12 kali pelanggaran, dilanggar 4 kali dan mendapatkan 3 kartu kuning.

Dua kartu kuning didapat saat semi final Piala AFF 2020 melawan Vietnam, sehingga harus terkena akumulasi kartu di leg pertama final melawan Indonesia. Pada leg kedua dia pun kembali bermain dan lagi-lagi mendapatkan kartu kuning.

Media Vietnam, Zingnews menuliskan, “Theerathon bisa dihukum lebih berat jika sentakan siku di wajah Quang Hai terdeteksi oleh wasit. Pemain ini untungnya tidak menerima kartu merah.”

Hal tersebut dikarenakan pada video slow motion yang keluar, Theerathorn tidak melakukan apapun sama sekali.

Kemudian, bongda24h juga menuliskan, ”Tidak hanya Theerathon Bunmathan, banyak pemain War Elephants lainnya juga memiliki perilaku buruk untuk mencegah lawan mencetak gol.”

“Menurut statistik, juara Piala AFF 2020 itu mendapat 17 kartu kuning dalam perjalanannya menuju juara. Ini juga merupakan jumlah kartu kuning tertinggi di turnamen,” tulisnya.

Sebelumnya, pada laga semi final, media Vietnam tersebut juga menyoroti prilaku buruk dari Theerathon Bunmathan.

“Theerathon Bunmathan meninggalkan citra buruk di mata suporter Vietnam,” tambahnya.

Saat Vietnam menyanyikan lagu kebangsaan, Theerathon Bunmathan, bukannya berdiri tegak, tapi malah membungkuk untuk memperbaiki tali sepatunya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Winoto
Contributor: Muhamad Ichsan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT