ADVERTISEMENT

Mengharukan! Saksi Mata Sebut Korban Kebakaran Bengkel di Mampang Prapatan Sempat Berupaya Selamatkan Anak Perempuannya

Senin, 3 Januari 2022 08:09 WIB

Share
Saksi mata, Anton (31).(Cr10)
Saksi mata, Anton (31).(Cr10)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Peristiwa kebakaran yang merenggut nyawa Ayah dan Putrinya di Jalan Bangka 11, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Minggu (2/1/2022) pagi hari tadi menyisakan  kisah yang mengharukan.

Pasalnya, korban yang bernama Muhidin (50) sempat selamat karena berhasil keluar dari dalam titik kebakaran sebelum kobaran api membesar.

Namun, melihat Putrinya yang berusia 20 tahun yang masih terjebak di dalam kebakaran., Muhidindengan naluri orang tua nekat menerobos masuk kembali ke dalam bengkel, tepat ketika kobaran api semakin membesar.

Anton (31), saksi mata di lokasi mengungkapkan,  dia dan putra korban bernama Angga 922) telah melarang  Muhidin untuk masuk kembali ke dalam bengkel  Namun, karena tingginya hasrat untuk menolong sang buah hati, ia pun nekat menerjang maut hanya untuk menyelamatkan anak perempuannya tersebut.

"Sebelum kobaran api membesar itu, Babeh (Muhidin) sempat keluar. Tapi karena lihat anak perempuannya masih terjebak di dalam, Babeh masuk lagi tuh ke dalam. Saya sama Angga udah coba ngelarang, saya pegang tangan dia, tapi karena naluri Orang tua ingin selametin anaknya kali ya, yaudah tuh gak dihiraukan larangan saya sama Angga, Babeh tetap nekad masuk gak peduliin apa pun," ungkap Anton kepada PosKota.co.id saat ditemui di Tempat Kejadian Perkara, Minggu (2/1/2022).

Lanjut Anton, ketika Muhidin telah berada di dalam bengkel yang terbakar, kobaran api malah semakin membesar. Dan upaya yang dilakukan oleh ia, Angga, bersama warga lain yang mencoba melakukan pemadaman mandiri pun seperti tak memberikan dampak apa pun.

"Api langsung besar pas Babeh masuk lagi, karena kan emang bengkel, pasti banyak barang-barang yang mudah terbakarnya kayak bensin, spirtus, oli atau yang lainnya. Warga di sini gak bisa berbuat banyak, kita terus coba padamin seadanya, tapi emang gak mau padam apinya," kata dia.

Ia menuturkan tidak ada yang  berani masuk buat nolongin kedua berdua, karena kobaran api semakin membesar.

"Pokoknya pas Pemadam Kebakaran (Damkar) datang itu, kita semua ngejauh dari lokasi biar gak ngehalangin Damkar. Pas begitu api padam sekitar pukul 08.30 WIB itu kita lihat Babeh sama anaknya udah terpanggang," imbuhnya.

 

                                    Lokasi kebakaran dipasangi garis kuning.(Cr10)


"Yang saya tahu sih, pas begitu diangkut ke mobil jenazah, dibilangnya mau dibawa ke RS. Polri Kramat Jati. Kalau untuk rencana mau dimakamkan di mana saya kurang tahu kalau soal itu," pungkas Anton.

Seperti diketahui, peristiwa nahas tersebut terjadi karena disebabkan oleh percikan puntung rokok yang mengenai cairan spirtus ketika korban Muhidin (50) sedang melakukan penambalan ban di bengkel tersebut.

Besarnya kobaran api dari bengkel tersebut juga turut merambat  ke sejumlah bangunan lain yang ada di sekitarnya.

Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 12 unit mobil Damkar Jakarta Selatan berserta 54 personilnya diterjunkan ke lokasi guna menjinakkan amukan Si Jago Merah.

Kebakaran yang menghanguskan area seluas 20 x 40 meter tersebut,  nilai kerugianya diperkirakan mencapai hingga 2 milliar rupiah. (Cr10).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT