Waduh, BNPB Sebut Gegara Pekerja Migran Indonesia Palsukan Tes PCR, Kawasan Batam Terancam Zona Merah Penyebaran Omicron, Kok Bisa?

Kamis 30 Des 2021, 19:11 WIB
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto/Satgas)

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto/Satgas)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 ungkap hasil tes PCR palsu yang dibawa pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia menambah risiko penyebaran Covid-19 di Batam.

"Hasil tes PCR palsu menambah risiko penyebaran Covid-19 di Batam, menyusul merebaknya Varian Omicron," terang Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayen TNI Fajar Setyawan, saat rapat koordinasi bersama Gubernur Kepulauan Riau Anshar Ahmad, Kamis (30/12/2021).

Oleh karena itu, kata dia, Satgas Penanganan Covid-19 berupaya memperketat pengawasan pintu perbatasan melalui transportasi laut dan memastikan karantina berjalan dengan baik.

“Entry test untuk setiap orang yang datang - sebagian besar PMI dari Malaysia dan Singapura menjadi keharusan. Selain itu kami juga akan menambah tempat- tempat karantina baru,” tutur Fajar Setyawan dalam keterangannya secara tertulis.

Batam merupakan satu dari dua gerbang kedatangan melalui laut yang dibuka pemerintah dalam situasi pandemi Covid-19.

Saat ini rata-rata kedatangan harian mencapai 250 orang berasal dari Singapura dan Johor, Malaysia.

Berdasarkan analisis ketersedianan tempat tidur karantina terpusat pemerintah maupun hotel di Batam diperlukan 2.750 tempat tidur.

Sementara ketersedian tempat tidur sebanyak 2.712 sehingga kurang 38 tempat tidur.

Ia menambahkan dengan asumsi pemakaian hotel yang maksimum, masih terdapat kekurangan tempat karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

“Kenyataan di lapangan, kedatangan PMI lebih banyak dibandingkan non-PMI dan keterpakaian hotel tidak sebanyak fasilitas milik pemerintah. Dengan demikian fasilitas karantina milik pemerintah harus ditambah agar tidak menimbulkan penumpukan,” tutur Fajar.

Saat ini keterisian tempat tidur karantina terpusat untuk PMI, Pelajar dan ASN di Batam mencapai 95 persen. Adapun untuk hotel sebesar 32 persen

Berita Terkait
News Update