Menghitung Hari, Menghitung Nasib

Kamis 30 Des 2021, 07:47 WIB
Karikatur Sental-Sentil: Menghitung Hari, Menghitung Nasib. (karikaturis: poskota/arif's)

Karikatur Sental-Sentil: Menghitung Hari, Menghitung Nasib. (karikaturis: poskota/arif's)

MASALAH yang sudah berlalu, yang bisa jadi menyedihkan. Kalau begitu, ayo menghitung hari atau jam menuju 2022. Siap? Oke, lanjut, satu dua hari kedepan kita hadapi tahun baru. Senang apa sedih? Ya, pasti ada yang senang, tapi juga sedih. Nah, ada juga yang masih was-was melihat situasi kondisi  yang sedang, telah, terjadi atau yang akan datang. Berdoalah mudah-mudahan nasib lebih baik.

Kalau kata lagu campur sari milik Didi Kempot, kalau nggak mau kesasar, ya jalan lurus saja. Nggak usah lihat spion? Karena itu akan mengingatkan berbagai masalah yang terjadi sampai saat ini nggak selesai juga.

Sebelum menghitung, bolehlah kita menyimak. Ingat saja dengan ‘Menghitung Hari’ karya Arswendo, di mana dia menceritakan kisahnya di dalam penjara. Bukan ingin membahas apa isi ceritanya,tapi bahwa seorang seniman seperti dia masih kreatif, walau di ‘dalam’. Kan banyak napi yang pada punya pikiran keliru, bukannya sadar tapi malah menjadi-jadi. Kalau dia bandar narkoba, akan melanjutkan kejahatannya di dalam penjara. Nggak benar kan?

Di dunia luar, mereka yang bebas merdeka, pun bisa menghitung hari. Apa yang telah dilakukan selama setahun atau 360 hari? Banyak pastinya ya. Soal apa baik dan menghasilkan atau juga yang jelas dan memperburuk keadaan dan kehidupan, juga bikin was-was orang banyak.

Penjahat, mereka juga menghitung berapa kejahatan yang telah diperbuat. Kejahatan itu ada yang dilakukan sengaja karena merasa itu bukan tindak kejahatan. Misalnya saja itu terjadi dalam dunia politik. Ada orang yang memaki-maki pejabat atau lawan politiknya, mereka merasa nggak bersalah. Padahal masyarakat sudah gregetan.

Oke, mulai lagi. Menghitung hari atau jam. Nggak usah pakai rumus yang menjelimet. Kata orang, coba nikmati hidup ini seperti air mengalir. Lihat tuh, air mengalir kemana, pasti ke daerah yang rendah?  Artinya apa, ya lihat saja air yang mengalir di sungai. Akan tetap mengalir, walau ada rintangan. Air akan mencari celah.

Baca Juga:

Lihat juga video "Headlina Harian Poskota Edisi Kamis 30 Desember 2021". (youtube/poskota tv)

Ada juga sih yang bilang kalau hidup kayak gitu ,orang sudah dianggap pasrah. Ya, silakanlah untuk memilih. Pasrah atau berusaha cari celah? Tapi, jangan ngasal hantam koromo apa saja dilakukan demi ambisi memperoleh sesuatu.

Ayo menghitung hari. Satu dua, tiga…hore… tahun baru tiba! (massoes)

Berita Terkait

Melangkah Pasti, Jangan Salah Jalan

Senin 03 Jan 2022, 11:01 WIB
undefined

ASN yang Profesional dan Bermoral

Senin 03 Jan 2022, 11:30 WIB
undefined
News Update