21 SPKLU Bakalan Dibangun PLN di Bali Sebagai Dukungan KTT G20 2022 Mendatang

Kamis 30 Des 2021, 15:34 WIB
Sebanyak 21 SPKLU bakalan dibangun PLN di Bali sebagai dukungan KTT G20 2022 mendatang.. (Foto/pln)

Sebanyak 21 SPKLU bakalan dibangun PLN di Bali sebagai dukungan KTT G20 2022 mendatang.. (Foto/pln)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 21 SPKLU bakalan dibangun PLN di Bali sebagai dukungan KTT G20 2022 mendatang.

Pembanggunan 21 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) baru ini ditujukan untuk menunjang pagelaran KTT G20 di Bali pada Oktober 2022 di berbagai lokasi strategis.

Sesuai tema KTT G20 yakni transisi ke energi bersih, PLN akan menggunakan kesempatan ini untuk showcase penggunaan mobil listrik yang nantinya akan menjadi slah satu simbol utama KTT G20.

Untuk mempersiapkan pagelaran tersebut, PLN membangun 21 unit SPKLU bertipe fast charging dengan 12 diantaranya bertipe 25 kilo Watt (kW) dan 9 unit lainnya bertipe 50 kilo Watt (kW) pada 15 shelter di Bali yang ditargetkan akan rampung pada Maret 2022.

Kementerian BUMN melihat pulau dewata Bali menjadi kawasan ideal untuk mendorong penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

“Terkait dengan pelaksanaan KTT G20 menjadi satu kesempatan kepada Indonesia untuk menunjukkan pada dunia bahwa kita memang memiliki komitmen untuk mendorong penurunan emisi,” kata Pahala Nugraha Mansury selaku Wakil Menteri BUMN I pada acara peresmian SPKLU di Rumah Kreatif BUMN Bali, dikutip dari laman resmi BUMN pada Rabu, (29/12/21).

Menurutnya, konsistensi PLN dalam mempercepat pembangunan infrastruktur KLBB penting guna mendukung percepatan KLBB di Indonesia.

“Kami berharap dengan SPKLU ini tidak hanya untuk kelancaraan KTT G20 namun juga sebagai pemicu dalam mendorong masyarakat untuk menggunakan KBLBB,” tutur Pahala dikutip dari laman resmi BUMN pada Rabu, (29/12/21).

Berdasarkan informasi dari laman resmi BUMN, nantinya akan ada 500 unit mobil listrik yang digunakan oleh panitia KTT G20.

“Contohnya begitu banyak kendaraan operasional yang dimiliki oleh BUMN, Pemda, maupun kendaraan karyawan-karyawati yang beroperasi di kawasan Bali,” tambahnya.

KLBB memiliki biaya operasional yang jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional, sehingga dapat dijadikan pilihan bagi institusi yang sedang memerlukan efisiensi untuk kegiatan operasionalnya.

Berita Terkait

News Update