SURIAH, POSKOTA.CO.ID - Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Bashar al Jaafari meminta Amerika Serikat untuk bersikap realistis dengan Suriah dan kawasan.
Sementara pasukan AS masih memainkan kartu ISIS sampai hari ini.
Bashar al Jaafari menyebut Suriah telah mencapai kemenangan besar melawan terorisme meskipun perang belum berakhir.
Hal ini dia sampaikan dalam wawancara dengan televisi al Mayadeen pada Rabu malam (22/12/2021) seperti dilansir dari Pars Today.
"Keputusan kepemimpinan Suriah dan rakyatnya adalah bahwa tidak ada penjajah yang boleh hadir di tanah kami," tegasnya.
Bashar al Jaafari menuturkan perang dan terorisme telah dipaksakan terhadap Suriah selama bertahun-tahun.
"Siapa pun tidak dapat berbicara tentang akhir dari perang di Suriah sampai pendudukan di seluruh wilayah Suriah berakhir,” ujarnya.
Dia mengecam kebijakan bermusuhan Barat terhadap negaranya. Juga menandaskan Barat sedang melakukan balas dendam karena Damaskus telah menggagalkan proyek regional mereka.
Sementara Bashar al Jaafari menekankan bahwa hubungan Suriah dengan Rusia itu bersejarah.
Damaskus berkoordinasi dengan Moskow setiap hari untuk membahas berbagai masalah. Termasuk agresi Israel.
Diplomat Suriah ini juga juga menggambarkan hubungan antara Damaskus dan Teheran sebagai aliansi.
"Kami terus berdiskusi dengan sekutu kami tentang masalah yang penting bagi kami dan masalah yang menyangkut Moskow, Teheran, dan kubu perlawanan,” ungkapnya.
Bashar al Jaafari menilai Suriah berhasil membangun aliansi Arab pertama dengan Iran. ***