Omicron Makin Mengkhawatirkan, Kemenkes: Lebih Cepat Menular!

Jumat 24 Des 2021, 17:52 WIB
Omicron terdeteksi di Indonesia/Pixabay

Omicron terdeteksi di Indonesia/Pixabay

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Belakangan ini, kabar merebaknya varian Covid-19 varian Omicron semakin mengkhawatirkan.

Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tirmizi pada Jumat (24/12/2021).

Siti Nadia Tarmizi menyebut penularan varian Omicron lebih cepat tiga kali lipat dibanding varian Delta.

"Risiko penularan di dalam rumah tangga pada Omicron itu lebih tinggi, karena dia memang lebih cepat menular," ujar Nadia, dikutip dari PMJ News.

Selain itu, Nadia juga mengungkapkan bahwa varian Omicron merupakan mutasi virus SAR-Cov2 yang juga mampu menyebabkan infeksi ulangan pada orang yang pernah terinfeksi.

"Jadi satu bulan sampai dua bulan setelah orang mendapatkan COVID-19 itu bisa kemudian sakit kembali dikarenakan dia mungkin mendapatkan varian Omicron," ujar Nadia.

Nadia lantas menjelaskan, apabila kasus Covid-19 akibat infeksi varian Omicron mulai meningkat secara signifikan tentunya akan menjadi suatu beban di fasilitas kesehatan.

Pada kondisi lonjakan kasus tersebut, Nadia menuturkan fasilitas kesehatan mempunyai keterbatasan untuk bisa memberikan pelayanan secara optimal.

"Kalau orang yang sakit itu cepat sekali bertambah pasti nanti perawatan dan kematian akan semakin meningkat karena orang butuh perawatan," jelasnya.

Dia menambahkan, untuk mencegah lonjakan ini pemerintah terus melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk wilayah negara baik di darat, laut maupun udara untuk mencegah masuknya varian Omicron.

Gejala yang paling umum ditemukan pada pasien Omicron di awal, salah satunya yakni pilek.

Ada baiknya bagi kita yang sering bepergian, untuk mengenali gejala Omicron yang biasanya baru muncul setelah 48 jam.

Dilansir Poskota.co.id dari laman Daily Record, Kamis (23/12/2021). Menunjukkan data yang diterbitkan pekan lalu oleh perusahaan ilmu kesehatan Zoe.

Data tersebut mengungkapkan lima gejala Omicron teratas saat ini antara lain pilek, sakit kepala, kelelahan (baik ringan atau berat), bersin,tenggorokan kering/gatal.

Memang, Omicron berbeda dari virus varian lain, yang menunjukkan gejala demam suhu tinggi, batuk terus menerus, dan kehilangan atau perubahan indera perasa atau penciuman.

Namun, terdapat salah satu gejala Omicron yang kurang umum, yaitu hilangnya nafsu makan.

Kita semua harus segera mengisolasi diri dan menjadwalkan tes PCR untuk memastikan apakah kita terinfeksi atau tidak.

Karena sebagian masyarakat telah mendapatkan vaksin booster, penting bagi masyarakat untuk dapat membedakan, apakah gejala yang timbul merupakan efek dari Omicron atau efek dari vaksin tersebut. Sebab, ada gejala yang terkadang tumpang tindih. (cr09)

Berita Terkait
News Update