Unik, Diorama Natal Gereja Ini Pakai Batik dan Baju Korpri

Rabu 22 Des 2021, 18:24 WIB
Diorama Natal di Gereja Katolik Kristus Raja Surabaya dihiasi pelbagai ornamen khas Nusantara. (Sumber: Antara/Didik Suhartono)

Diorama Natal di Gereja Katolik Kristus Raja Surabaya dihiasi pelbagai ornamen khas Nusantara. (Sumber: Antara/Didik Suhartono)

SURABAYA, POSKOTA.CO.ID – Pelbagai ornamen khas Nusantara terpampang pada diorama Natal di Gereja Katolik Kristus Raja Kota Surabaya.

Peringatan Hari Raya Natal tahun ini mengangkat tema Cinta Kasih Membawa Semangat Persaudaraan.

Kepala Gereja Katolik Kristus Raja Romo Markus Marcelinus Hardo Iswanto CM menyampaikan keterangan ini di Surabaya pada Rabu (22/12/2021) seperti dilansir dari Antara.

"Konsep keseluruhan dari diorama, yakni untuk persaudaraan," katanya.

Persaudaraan tersebut diambil dari keberagaman umat dan masyarakat. Terutamanya tema cinta kasih membawa semangat persaudaraan.

Dia melanjutkan,"Maka kami membawa simbol-simbol keberagaman. Jadi bukan menjadi bahan sebagai perpecahan, tetapi saling merangkul.”

Diorama Natal di Gereja Katolik Kristus Raja menampilkan Bunda Maria dan Yosef menggunakan kain tenun khas Alor Timur.

Sementara tiga raja pembawa hadiah mengenakan kain batik Korpri seperti yang biasa dipakai aparatur sipil negara (ASN).

Pengurus Gereja Katolik Kristus Raja, Rosarita, menjelaskan jika tiga Raja pembawa hadiah yang memakai baju batik Korpri melambangkan pemerintahan yang diharapkan bisa mengayomi dan mensejahterakan warga.

"Memang di sana, kami sengaja memasangkan batik Korpri pada tuga raja yang memberikan hadiah, melambangkan bahwa pemerintah bisa memberikan kesejahteraan masyarakat dengan cara mengayomi," ujar Rosarita.

Rosarita menyebutkan desain diorama Natal dan pohon Natal bercorak Nusantara ini semua idenya datang dari Romo Markus Marcelinus Hardo Iswanto CM.

Namun Rosarita bersama-sama dengan pengurus sanggar di Gereja Kristus Raja diberi kebebasan mendesain pohon natal beserta dioramanya.

"Kebetulan untuk desain, kami satu tim yakni tim sanggar seni. Jadi dari kostum penari kami coba padukan di pohon Natal serta pernak-perniknya, ide yang kami punya dikeluarkan semua, maka dari itu berdirilah pohon natal ini," katanya.

Beberapa batik di antaranya batik honocoroko, batik parang, batik naga, dan gedongan bayi untuk ornamen pohon Natal. Ada juga lambang dari mahkota Papua, Kalimantan, Sumatera, Aceh, hingga Tionghoa.

Ornamen-ornamen tersebut mempunyai arti sendiri-sendiri. Namun intinya adalah keberagaman Nusantara itu sendiri menurut Rosari.

Di balik diorama Natal dan pohon Natal juga ada desain pegunungan dari kertas sehingga nampak natural. ***

Berita Terkait

News Update