Kasus Omicron Bertambah 5 Orang, Kasus Harian Bertambah 179 Positif Covid-19, Tapi Satgas Sebut Sejak 22 Minggu Tren Terus Menurun

Rabu 22 Des 2021, 18:58 WIB
Omicron terdeteksi di Indonesia/Pixabay

Omicron terdeteksi di Indonesia/Pixabay

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di tengah kewaspadaan adanya Varian Omicron, kasus positif terus menurun tajam perkembangannya, begitu juga dengan angka kematian.

Per hari Rabu (22/12/2021) mereka yang tertular Covid-19 bertambah 179 kasus, sehingga secara nasional mereka yang terinfeksi 4.261.072.

Demikian pengumuman dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tentang perkembangan kasus Covid-19 per hari Rabu (22/12/2021).

Pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19, per hari Rabu (22/12/2021) bertambah sebanyak 10 kasus, sehingga secara nasional mereka yang wafat mencapai 144.034.

Kabar gembira dengan adanya pasien yang sembuh yang selalu meningkat jumlahnya, per hari Rabu (22/12/2021) bertambah sebanyak 252 kasus, sehingga mereka yang sembuh mencapai 4.112.292.

Satgas juga mengumumkan adanya dua provinsi yang mengalami penambahan kasus positif tertinggi per hari Rabu (22/12/2021) yakni,  DKI Jakarta bertambah sebanyak 43 kasus, dan
Kepulauan Riau bertambah 29 kasus.

Dalam pengumumannya, Satgas mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun air mengalir) untuk mencegah penularan Covid-19.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan sejauh ini kasus positif di Indonesia konsisten menurun dan bertahan selama 22 minggu.

"Sama halnya, kasus kematian terus menurun selama 20 minggu terakhir. Meskipun demikian perlu diwaspadai angka reproduksi efektif (RT) atau menggambarkan potensi penularan di masyarakat," terang Wiku dalam keterangannya, Selasa sore (21/12/2021)  secara daring dari Graha BNPB Jakarta.

Ia menambahkan angka reproduksi efektif ini konsisten meningkat sejak titik terendah September lalu dan saat ini angkanya masih dibawah 1 yang cenderung terkendali.

"Namun tetap diperlukan usaha sejak dini mencegah lonjakan penularan di kemudian hari. Salah satu strategi pengendalian yang penting dalam mencegah penularan adalah disiplin protokol kesehatan," Wiku menambahkan. (Johara)

Berita Terkait
News Update