ADVERTISEMENT

Buka Muktamar NU, Presiden Ingatkan Penyebaran Omicron, Sudah Capai 83.000 Kasus di Dunia

Rabu, 22 Desember 2021 15:43 WIB

Share
Presiden Joko Widodo saat membuka Muktamar ke-34 NU di Pondok Pesantren Darussa'adah, Kabupaten Lampung Tengah. (foto: biro pers)
Presiden Joko Widodo saat membuka Muktamar ke-34 NU di Pondok Pesantren Darussa'adah, Kabupaten Lampung Tengah. (foto: biro pers)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Saat membuka Muktamar NU di Lampung, Presiden Joko Widodo mengingatkan kita untuk tetap waspada penyebaran varian baru Omicron Covid-19, sebab sekarang ini sudah ada 83.000 kasus di dunia, dan sudah masuk ke Indonesia.

"Kita tetap harus masih hati-hati, masih harus waspada karena sekarang muncul varian baru yang namanya Omicron telah ada 83.000 kasus di dunia," tegas Jokowi.

Hal itu disampaikan Preiden Jokowi saat membuka Muktamar ke-34 NU di Pondok Pesantren Darussa'adah, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Rabu (22/12/2021). 

 "Saya sangat mengapresiasi protokol kesehatan didampingi satgas dalam muktamar ini dan insyaallah kita semuanya kembali ke daerah masing-masing dalam keadaan sehat," tandasnya.

\

 

Dalam kesempatan itu, Presiden mengapresiasi kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang telah memberikan dukungan kepada pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Presiden juga mengatakan bahwa dukungan NU turut mempengaruhi menurunnya tingkat kasus Covid-19 di Tanah Air.

"Alhamdulilah berkat dukungan dari NU, kemarin kasusnya alhamdulillah, alhamdulillah hanya 216 kasus per hari di seluruh Tanah Air," terang Jokowi.

Presiden mengatakan kita memiliki 514 kabupaten/kota, kasusnya hanya 216, artinya di setiap kota dan kabupaten hanya ada setengah kasus.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT