JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pfizer mengumumkan bahwa pil antivirus Covid-19-nya telah menunjukkan hampir 90 persen kemanjuran dalam mencegah rawat inap dan kematian pada pasien berisiko tinggi.
Hasil tersebut juga sudah konsisten dengan analisis sementara awal bulan lalu, yang melaporkan "pengurangan signifikan" dalam risiko kematian atau rawat inap bila dibandingkan dengan plasebo, sekitar 89 persen.
Hasil akhir berasal dari analisis 2.246 orang, sedangkan analisis sementara pada bulan November telah menganalisis sekitar 1.000 orang lebih sedikit.
Tak seorang pun dalam uji coba yang menerima pengobatan Pfizer oral meninggal, dibandingkan dengan 12 kematian di antara penerima plasebo.
Melansir laman Mothership, hal tersebut juga terbukti mengurangi risiko rawat inap atau kematian hingga 89 persen dalam tiga hari sejak timbulnya gejala Covid-19, dan sebesar 88 persen dalam lima hari.
Perawatan terdiri dari tiga pil yang diberikan secara oral, diminum dua kali sehari selama lima hari.
Chief Scientific Officer Pfizer, Mikael Dolsten mengungkapkan bahwa data uji klinis adalah "hasil yang menakjubkan".
"Kita berbicara tentang sejumlah besar nyawa yang diselamatkan dan rawat inap dicegah. Dan tentu saja, jika Anda menyebarkan ini dengan cepat setelah infeksi, kita cenderung mengurangi penularan secara dramatis,” katanya dikutip dari Reuters.
Dalam siaran pers terbarunya, Pfizer juga merilis data awal dari studi kedua, yang mengatakan bahwa perawatan tersebut dapat mengurangi rawat inap sekitar 70 persen dalam uji coba termasuk individu berisiko standar yang tidak divaksinasi dan orang yang divaksinasi berisiko lebih tinggi. (cr03)