Ketika jumlah uang yang dikirim mencapai Rp376 juta, Anggito mulai curiga bahwa jadi korban “glembuk Yogya”.
Diam-diam dia kembali ke Yogya dan mengecek ke Kantor Perindustrian, ternyata di situ tak ada ASN bernama Lilik.
Ada yang bernama Lolok, tapi itu sudah menjelang pensiun.
“Bajindul, kapusan tenan aku (sialan, ketipu beneran gua)” keluh Anggito.
Dia segera melapor ke Polresta Yogyakarta dengan menyebutkan ciri-ciri dan alamat kos-kosannya. Hanya dalam hitungan jam Lilik sudah bisa ditangkap.
Di depan Anggito langsung loyo.
Lihat juga video “Mahasiswi Diduga Korban Pelecehan Seksual Oleh Dosen Protes Namanya Dicoret Yudisium”. (youtube/poskota tv)
Uang Rp 376 juta sudah ludes untuk beli mobil dan biaya hidup sehari-hari.
Dalam pemeriksaan di kepolisian Lilik mengakui, dia hanya butuh benggol Anggito, bukan bonggolnya.
Resiko Pacaran Jarak Jauh, bonggol Anggito tetap prei! (GTS)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.png)
.jpg)
