ADVERTISEMENT

Fraksi PAN Soroti Banjir yang Melanda Wilayah Calon Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara Kaltim

Senin, 20 Desember 2021 12:47 WIB

Share
Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay. (foto: ist)
Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Banjir yang melanda Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi sorotan. Sebab wilayah tersebut akan menjadi calon ibukota negara.

"Banjir di Penajam Paser Utara ini mendapat sorotan karena dikaitkan dengan rencana pemindahan ibukota negara," kata Ketua Fraksi DPR dari PAN Saleh Partaonan Daulay, di Jakarta, Senin (20/12/2021).

Saleh mengungkapkan Pemerintah harus memastikan bahwa Wilayah Penajam Pasir Utara, sebagai calon ibukota negara seharusnya bebas banjir.

"Jadi harus dipastikan bahwa lokasi itu aman untuk dijadikan sentra pemindahan ibukota. Dengan begitu, silang pendapat di media sosial yang terjadi hari ini bisa dihindari," tutur anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatera Utara II.

Saleh meyakini bahwa Pemerintah telah melakukan studi banding terkait rencana pemindahan ibukota negara tersebut, namun dengan kejadian banjir yang melanda wilayah Penajam Paser Utara tersebut, perlu dilakukan studi tambahan untuk mengetahui berbagai kemungkinan lain di luar hasil studi sebelumnya.

"Masih cukup waktu untuk mengelola lokasi tersebut sehingga benar-benar visible (layak) dan sesuai kriteria untuk dijadikan ibukota," terang Saleh.

Ia menjelaskan kalau Pemerintah serius mau memindahkan Ibukota Jakarta ke Penajam Paser Utara, maka agar memperhatikan aspek lingkungan, khususnya terdampak banjir dan ini memang membutuhkan waktu dua tahun sampai tiga tahun dan bisa lebih.

Saleh juga minta Pemerintah untuk mengumumkan hasil studi, atau kajian lanjutan kepada masyarakat, terkait adanya musibah banjir di wilayah calon ibukota tersebut.

Sebelumnya, banjir melanda tiga desa di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat (17/12) yang lalu, diakibatkan oleh tingginya intensitas hujan dan disertai adanya pasang air laut (ROB) yang membuat air sungai yang seharusnya mengalir ke laut tertahan dan meluap ke permukiman warga. Adapun tiga Desa Bukit Raya, Desa Sukaraja dan Kelurahan Sepaku.(johara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT