POSKOTA.CO.ID - Berdiri sejak tahun 1952, Nasi Ulam & Nasi Uduk Ibu Yoyo masih menjadi pilihan menu bagi para pelanggan setianya.
Di tengah kafe dan tempat makan modern lainnya, terselip Nasi Ulam & Nasi Uduk Ibu Yoyo dengan tampilan warung sederhananya.
Lokasinya tersembunyi di balik gedung-gedung tinggi kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Tepatnya kawasan Karet Kunigan, Setiabudi, persis di belakang Mal Ambassador.
Kendati tersembunyi warung ini tampaknya cukup pamor di sekitar hingga tak sulit menemukannya.
Nasi ulam ialah kuliner khas Betawi yang berisi dari nasi putih dengan taburan serundeng, irisan mentimun, daun kemangi dan kecambah kacang hijau. Biasanya, dimakan dengan berbagai aneka ragam lauk sesuai selera.
Nasi Ulam & Nasi Uduk Ibu Yoyo mulanya dibangun oleh Haji Yoyo. 69 Tahun berdiri, warung legendaris tersebut kini dikelola oleh generasi ke tiga keluarga.
Mugi, pengelola Nasi Ulam & Nasi Uduk Ibu Yoyo mengatakan racikan menu makanan yang dijual di warung ialah warisan turun temurun yang tak berubah. Mugi ialah istri dari cucu Haji Yoyo.
“Suami saya itu cucunya Haji Yoyo, tapi suami saya baru meninggal, jadi saya yang melanjutkan sekarang,” kata Mugi, dikutip Poskota.co.id, Minggu (19/12/2021).
Satu porsi nasi ulam dibandrol harga Rp8.000. Biasanya pelanggan akan menyantap makanan yang sudah mulai langka di Jakarta ini dengan aneka ragam lauk pauk. Misalya, daging suwir, rendang telur dan daging, tahu goreng, orek, semur tahu atau banyak lagi lainnya. Harganya pun variatif.
“Mulai dari Rp3.000, itu kayak tahu, yang paing mahal daging yaa itu harga Rp17.000,” terangnya.

Menu Nasi Ulam andalan Warung Nasi Ulam & Nasi Uduk Ibu Yoyo di kawasan Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan. (foto: poskota/cr07)
Gorengan Kambing