Omicron Masuk Indonesia, Gubernur Banten Imbau Semua Daerah Waspada Hadapi Nataru, Pembukaan Tempat Wisata Perlu Dikaji

Sabtu 18 Des 2021, 13:06 WIB
Gubernur Banten, Wahidin Halim. (foto: ist)

Gubernur Banten, Wahidin Halim. (foto: ist)

"Testing dan tracing juga ditingkatkan untuk kewaspadaan dan konsolidasi. Isolasi terpusat (isoter) dan isolasi mandiri (isoman) juga kita persiapkan," tambah WH. 

WH menekankan seluruh pihak harus meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19 varian omicron karena di Indonesia sudah ada yang terpapar.

Gubernur WH juga instruksikan semua pihak mempersiapkan aturan yang menjadi kewenangan masing-masing, demikian pula dengan Pemprov Banten. 

"Termasuk pembukaan tempat wisata perlu dikaji oleh Dinas Pariwisata Provinsi Banten bersama Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota serta berkondisi dengan pihak RS," ucapnya. 

Dikatakan WH, hasil bahasan bersama akan menjadi rekomendasi atau acuan bersama dalam menghadapi Libur Natal dan Tahun Baru.

Termasuk dalam mempersiapkan alokasi anggaran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19. 

"Ayo kita terus bangkit melawan Covid-19 termasuk varian baru," pungkasnya. 

Rapat koordinasi yang dipimpin oleh Plt. Sekda Provinsi Banten Muhtarom itu menghasilkan enam hal yang harus diperhatikan bersama.

Pertama, kondisi menjelang Libur Natal dan Tahun Baru, vaksinasi akan dimaksimalkan, termasuk vaksinasi anak, kewaspadaan terhadap Covid-19 varian omicron, upaya yang dilakukan terhadap kemungkinan penyebaran Covid-19 varian omicron, serta aspek penganggaran untuk pembiayaan penanganan. 

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengungkapkan pada periode Agustus - Desember tahun 2021, tren kasus Covid-19  terus mengalami penurunan. 

"Covid-19 Varian Omicron ada 6 kasus, 3 orang warga AS, 2 orang warga China, serta 1 orang WNI. Derajat keparahan belum dapat disimpulkan, namun tetap harus diantisipasi. Karena Vaksin memberikan hasil efektif untuk mencegah keparahan dan kasus kematian," tambah dr Ati. 

Rakor juga membahas kesiapan dalam menghadapi bencana alam sebagai dampak cuaca ekstrim akibat perubahan iklim. Semua pihak diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana tersebut. (*)
 

Berita Terkait

News Update