JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jelang Nataru jutaan warga diprediksi menuju Jateng, Menko PMK dan Menhub ingatkan pengetatan Prokes.
Pernyataan tersebut dinyakan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mempimpin Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Penanganan Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021/2022, dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan para pemangku kepentingan terkait.
Lewat rakor ini, Menko Muhadjir dan Menhub mengingatkan kepada seluruh jajaran Pemda Jateng, Forkompinda, dan unsur terkait lainnya, untuk memastikan pengetatan protokol kesehatan dijalankan dengan baik, dalam rangka mencegah penyebaran dan peningkatan kasus Covid-19 usai masa libur Nataru.
Menko Muhadjir mengatakan, skenario yang sudah dirancang dan koordinasi antar pemerintah pusat dan daerah sudah berjalan baik.
"Semua sudah sangat jelas, sudah sangat rapi. Tinggal bagaimana pengawasan dan implementasinya di lapangan. Mudah mudahan semua dapat berjalan seperti yang sudah direncanakan, dan kita juga harus siap untuk menghadapi situasi yang tidak terduga," kata Menko Muhadjir, Kamis (16/12/2021).
Pada kesempatan yang sama, Menhub mengungkapkan, Jateng merupakan daerah yang diprediksi menjadi tujuan favorit masyarakat yang akan melakukan perjalanan di masa libur Nataru.
“Pada libur Nataru kali ini, hampir 4 juta orang diprediksi akan menuju Jateng, untuk itu kita harus bisa mengelola pergerakan ini dengan baik,” ucap Menhub.
Menhub mengingatkan kepada jajaran Pemda Jateng beserta pemangku kepentingan terkait untuk memastikan mereka yang melakukan perjalanan telah memenuhi ketentuan prokes yang berlaku di masa libur Nataru.
Adapun pengetatan prokes yang diatur adalah masyarakat yang berpergian jarak jauh (untuk orang dewasa) wajib sudah vaksin dua kali (dosis lengkap) dan menunjukkan hasil negatif tes antigen 1x24jam.
Pada kesempatan tersebut Menhub juga memberikan imbauan kepada pengelola kendaraan logistik, untuk melakukan aktivitas muatan logistik sebelum tanggal 20 Desember 2021.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan maupun lonjakan yang tinggi pada saat masa libur Nataru.