Optimis Bisa Menjadi Lokomotif Ekonomi, Dirut Bank Banten Bertekad Optimalkan Potensi Ponpes di Banten

Kamis 16 Des 2021, 14:46 WIB
Direktur Utama (Dirut) Bank Banten Agus Syabaruddin (foto luthfi) 

Direktur Utama (Dirut) Bank Banten Agus Syabaruddin (foto luthfi) 

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Direktur Utama (Dirut) Bank Banten Agus Sabaruddin bertekad akan mengoptimalkan potensi yang ada di Pondok Pesantren. 

Sebagaimana di ketahui, Banten merupakan pusat kajian keislaman sejak zaman Kesultanan dulu. Sehingga kemudian, banyak Pondok Pesantren (Ponpes)  yang berdiri di tanah jawara ini. 

Berdasarkan data terakhir dari Kementerian Agama (Kemenag) sampai tahun 2019 lalu, jumlah Ponpes yang terdaftar mencapai 4.000 lebih, belum lagi dengan Ponpes Salafi yang belum terdaftar yang jumlahnya cukup banyak. 

Berbekal pengalaman Agus yang berkecimpung dalam dunia perbankan, banyaknya Ponpes di Banten ini mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam mengoptimalkan potensi daerah. 

"Saya berkomitmen untuk pengembangan potensi daerah di Banten, utamanya di sektor Ponpes," katanya. 

Sebagai profesional yang sudah lama berkecimpung dalam dunia perbankan, Agus optimis keberadaan ribuan Ponpes di Banten ini bisa menjadi lokomotif ekonomi jika mendapat sentuhan yang benar dan serius secara bersama-sama oleh seluruh stakeholder. 

"Kami mempunyai seluruh infrastruktur itu baik SDM maupun lainnya yang akan dioptimalkan untuk kemajuan sistem perekonomian di tingkat pesantren," ujarnya. 

Bank Banten sebagai agen perubahan pembangunan, lanjutnya, akan memfasilitasi berbagai kebutuhan guna kemajuan pengelolaan keuangan di pesantren, baik untuk proses administrasi sampai pada proses pembayaran berbagai hal di pesantren. 

"Kami sudah mempunyai aplikasi itu, tinggal kita sosialisasikan kepada seluruh pesantren untuk bisa mengoperasikannya. Namun sebelumnya tentu harus ada pendekatan terlebih dahulu yang kita lakukan," ungkapnya. 

Selama ini, lanjut Agus, metode keuangan di pesantren masih dilakukan secara manual, baik transaksi maupun pembukuannya. Padahal, pesantren mempunyai banyak produk yang dikelola. 

"Atas hal itu, kami hadir untuk memberikan kemudahan pengelolaan keuangan dengan fasilitas yang kami miliki," ujarnya. 

Berita Terkait

News Update