LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Program vaksinasi Covid-19 terus digencarkan guna terbentuknya herd immunity atau sistem kekebalan kelompok.
Seluruh komponen pun turun tangan mulai dari Pemerintah Daerah, TNI-Polri, dan bahkan Badan Intelejen Negara (BIN) ikut turun tangan dalam menyukseskan program vaksinasi Covid-19 itu.
Namun, nyatanya para petugas masih dihadapkan dengan sikap masyarakat yang menolak vaksinasi karena terpengaruh isu hoax tentang vaksin.
Bahkan, di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak banyak warga yang kabur dan ngumpet alias bersembunyi saat ada vaksinasi. Mereka tekut dengan keberadaan petugas kesehatan yang tengah melakukan vaksinasi.
Menanggapi hal itu, Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Banten pun langsung langsung melakukan penyisiran ke setiap rumah warga.
Dengan mengadeng unsur Puskesmas Cibadak, BINDA melakukan penyisiran ke setiap rumah warga Cibadak guna memberikan suntikan dosis vaksin.
"Hari ini kami melakukan penyisiran ke 9 Desa di Cibadak guna memberikan suntikan dosis vaksin kepada para warga. Hal ini kita lakukan karena, saat kita melakukan vaksinasi terpusat, warga malah kabur dan bahkan ada yang bersembunyi. Makanya pada vaksinasi kali ini kita lakukan vaksin door to door," kata Kepala Binda Banten, Brigjen TNI Cahyono Cahya Angkasa, Kamis (16/12/2021).
Katanya, dalam vaksinasi itu sendiri pihaknya turut melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak takut terhadap vaksin, dan tidak serta merta menerima isu hoax tentang vaksin yang berkembang di media sosial.
"Masyarakat jangan takut, vaksin ini aman, dan halal. Efeknya juga bikin imun tubuh kita kebal dari paparan covid-19. Makanya saya mengajak kepada masyarakat untuk turut mengikuti vaksinasi covid-19 ini," katanya.
Pihaknya pun menargetkan untuk menyuntikan 65 ribu dosis vaksin untuk warga Kabupaten Lebak.
"Kita punya 65 ribu dosis vaksin, sampai dengan Rabu 15 Desember 2021, yang sudah disuntik sebanyak 28.781 dosis atau 44,06 persen. Kita harapkan di akhir Desember 2021 ini Binda Banten dapat mencapai 65 ribu dosis," terangnya. (*)