JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan, para orangtua tidak perlu panik jika anak-anak mengalami indikasi Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah divaksin.
KIPI itu, kata Wiku, seperti nyeri pada lengan, sakit kepala, nyeri pada otot, nyeri sendi, menggigil, mual atau muntah.
"Selain itu, rasa lelah dan demam ditandai dengan suhu di atas 37, 8 derajat celcius," papar Wiku dalam keterangannya dari Graha BNPB, Jakarta, Selasa sore (14/12/2021) yang disiarkan langsung melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Wiku juga menambahkan maupun gejala mirip flu, dan menggigil satu sampai dua hari. "Kami minta masyarakat untuk tidak panik, orangtua bisa melakukan penanganan dini dengan membuat anak istirahat yang cukup," terang Wiku.
Wiku menjelaskan dalam keadaan seperti itu minum obat turun panas jika diperlukan, serta konsumsi air putih yang cukup.
"Jika terdapat rasa nyeri di tempat suntikan tetap gerakan di lengan anak, dan jika perlu kompres dengan kain bersih di tempat nyeri dengan air dingin," papar Wiku.
Ia mengutarakan setelah melakukan penanganan dini orangtua melaporkan kondisi yang dialami anak-anak ke Puskesmas, atau sentra vaksinasi untuk penanganan lebih lanjut.
Wiku menegaskan target suntikan vaksinasi terhadap anak-anak usia 6 -11 tahun ini dengan target 26,5 juta.
Tentang jenis vaksin yang digunakan untuk anak-anak usia 6-11 tahun, Wiku menerangkan sejauh ini jenis vaksin yang digunakan anak-anak usia 6 - 11 tahun yaitu Sinovac.
"Pemerintah mendorong jenis vaksin lain yang tersedia seperti AstraZeneca, Pfizer dan Moderna untuk kelompok remaja dan dewasa," tandas Wiku.
Namun perlu ditekankan bahwa penggunaan vaksin yang telah tersedia di gudang daerah akan tetap diberikan kepada masyarakat sesuai dengan masing-masing ketersediaan dia daerah.