AWALNYA kehadiran Rini, 25, teman lama sangat membahagiakan. Tapi lama-lama jadi ancaman buat Fitri, 26, sebab dia siap menjadi bini kedua suaminya, Joko, 25. Ketimbang makan hati, Fitri ambil sikap tegas, gugat cerai di Pengadilan Agama. Biarkan Rini dinikahi suami, karena Fitri tak sudi dimadu.
Reuni itu sangat menyenangkan, karena bisa ketemu teman-teman lama. Tapi di sisi lain sering jadi ancaman rumahtangga, ketika di antara mereka nyambung lagi cinta lamanya (CLBK). Banyak rumahtangga bubar karena reuni. Maka banyak suami tak merekomendasikan istri ikut reuni. “Kalau bisa, nggak usah datang sajalah ma.” Begitu kebanyakan kata para suami.
Begitulah kebanyakan sikap para suami. Tapi bagi Joko, dihubungi teman-teman untuk ikut reuni SMA, senangnya bukan main. Sebab dia memang punya simpanan memori masa lalu dengan teman sesama SMA itu, yakni Rini. “Seperti apa ya Rini sekarang, punya suami belum? Kalau belum.......” begitu kata batin Joko.
Dia dulu memang naksir teman kelasnya itu. Dia lebih cantik ketimbang Fitri istrinya sekarang, yang memang juga teman sekolah di SMA dulu. Cuma kala itu banyak pesaingnya, lagi pula Rini anak orang kaya, sehingga Joko merasa minder. Maka cari yang gampang saja, dan kemudian Joko mengawini Fitri yang bertampang pas-pasan. Jelek sedikit nggak papa, yang penting rasanya Bung!
Eh, 6 tahun setamat sekolah kok tahu-tahu ada undangan reuni. Tentu saja Joko dan Fitri menyambut dengan antusias, sebab dia akan ketemu teman-teman lama yang lucu-lucu kelakuannya. Ada Yusman yang diskors sebulan karena berani minum jatahnya teh Pak Guru. Ada Edi yang diparabi Darmaji, sebab di kantin sering “dahar lima ngaku siji” ketika makan goreng-gorengan.
Dan khusus bagi Joko, yang menjadi titik perhatian si Rini itu. Dan ternyata benar, sahabat istimewa itu datang juga. Wih, masih tetap cantik saja. Dan ketika telah ngobrol bersama, ternyata dia belum menikah. Ternyata dia dulu tidak tahu bahwa Joko menaksir dirinya. “Habis kamu dulu nggak ajukan formulir pendaftaran,” kata Rini melucu.
Habis reuni ternyata hubungan Rini-Joko makin sering, bahkan kemudian mengadakan pertemuan khusus, berlanjut tidur di hotel. Di sinilah Joko menemukan kebahagiaan luar biasa. Gadis yang pernah ditaksirnya dulu kini pasrah ngaplah-aplah untuk dijamah. Dan ternyata ibarat nasi, Rini benar-benar pulen macam beras mentik di Jatim atau beras Cianjur di Jabar.
Sejak itu rasanya Joko sudah menjadi praktisi poligami, sebab ada dua chanel yang bisa diakses. Lama-lama Fitri jadi curiga. Di samping kini Joko jarang memberika nafkah batin, di HP-nya banyak ditemukan WA dengan kata-kata khusus untuk orang dewasa. Langsung saja Fitri melabrak sahabat lamanya itu. Tapi jawab Rini ndablehg betul, “Sudah jodohnya kali, saya jadi bini kedua juga siap.”
Enak saja! Situ siap, tapi Fitri memilih istirahat di tempat. Maka esok paginya bini Joko tersebut mendaftarkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Surabaya. Lebih baik berpisah ketimbang makan hati. Dia terpaksa merelakan suaminya direbut sahabat sendiri, yang istilah sekarang disebut pelakor.
Pelakor sering bisa bikin ekonomi tekor. (GTS)