ADVERTISEMENT

Gubernur Banten Wahidin Digadang-gadang Layak Nyapres, Buruh Bereaksi Kasih Komentar Menohok

Selasa, 14 Desember 2021 10:37 WIB

Share
Ketua DPC K-SPSI Tangerang, Ahmad Supriyadi. (foto: dok. poskota)
Ketua DPC K-SPSI Tangerang, Ahmad Supriyadi. (foto: dok. poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Belum lama ini, Indonesia Political Opinion (IPO) yang mengukur persepsi publik atas kinerja Pemerintah Provinsi Banten dan konstelasi Pilkada 2024. Survei berlangsung 29 November-2 Desember 2021.

Dari survei tersebut, Gubernur Banten, Wahidin Halim mendapat tingkat kepuasan publik sebesar 68 persen, dengan rincian sangat memuaskan 11 persen dan memuaskan 57 persen.

Survei ini tentunya dilakukan untuk mengukur persentase pengetahuan empiris publik terhadap konstelasi politik di tahun pemilihan 2024 dan menguji preferensi pemilih apakah kinerja pemerintah daerah selama ini menjadi rujukan pemilihan atau tidak.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC K-SPSI Tangerang, Ahmad Supriyadi mengatakan, survei tersebut diberikan bukan kepada buruh, sehingga tingkat kepuasannya masih tinggi.

"Mungkin, respondennya bukan buruh sehingga masih tinggi. Indikator survei juga tidak tendensius ke hal upah buruh," katanya, Selasa (14/12/2021).

Menurutnya, jika pria yang akrab dipanggil WH tersebut sangat tidak layak jika mencalonkan diri di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Selain persoalan upah buruh, lanjutnya, tidak ada pembangunan infrastruktur yang maslahat untuk masyarakat.

"Contohnya jalan Provinsi di wilayah Banten banyak yang tidak terurus. Belum lagi kasus korupsi dana hibah pondok pesantren yang melibatkan beberapa oknum pejabat dalam jajaran Pemerintah Provinsi," ujarnya.

Sementara, WH diketahui membangun mercu suar yang menelan biaya tinggi.

"Sangat diyakini akan sulit untuk melakukan perawatan tiap bulannya. Dan biaya itu akan sangat jauh dari kemampuan finansial Provinsi Banten," ungkapnya.

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT