Baru sekali saja pelaku pada perayaan Maulid Nabi meminta iuran seiklasnya.
Lulusan Pesantren
Sementara itu status pelaku menurut Sriyanto merupakan asli dari daerah Jawa Timur, namun keluarga istri dan anak tinggal menetap di daerah Kalimantan.
Di Kalimantan pelaku juga sama membuka tempat pengajian para jemaah. Semua fasilitas dikasih oleh pemilik rumah untuk segala kegiatan Taklim
Secara pribadi sosok Pade dikenal kampung sini tidak begitu kenal.
Dirinya tahu setelah Pade ini membuat taklim dan beberapa waktu setelahnya pelaku baru lapor dengan menunjukan kelengkapan dokumen biodata saja.
Pasca kejadian ini, Sriyanto mengambil langkah antisipasi untuk melakukan pendataan jelas kepada para warga pendatang baru.
"Mendirikan taklim oleh Pade saya tidak tahu. Dapat kabar setelah Pade sendiri yang datang memberikan dokumen biodata saja, latar belakang pelaku lulusan pesantren tapi kelakuan bejat, " tambahnya.
"Setelah kejadian ini lokasi yang dijadikan tempat pengajian sementara ditutup dan tidak ada kegiatan aktifitas apapun. "
Secara terpisah, anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Kemiri Muka Aiptu Rojuddin mengungkapkan diperkirakan jumlah korban yang diduga telah menjadi korban pencabulan pelaku tersebut mencapai belasan orang.
"Sampai saat ini yang baru terdata tercatat ada sekitar 14 orang korban, namun yang baru melapor ada sekitar 10 orang itu rata-rata usia mulai dari 10 sampai 14 tahun, " ujarnya.
Pelaku dapat diamankan setelah pada Minggu (12/12/2021) malam orang tua korban mendatangi Majelis taklim dan meminta pertanggung jawaban pelaku yang telah mencabuli anak-anaknya.