JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kasus kebakaran di Tambora, Jakarta Barat yang menewaskan 5 orang dalam satu keluarga menjadi pelajaran berharga bahwa perlunya jalur evakuasi pada rumah tinggal yang bangunannya dipasangi tralis besi.
Hal ini, untuk melakukan penyelamatan bila terjadi kebakaran sebagaimana kasus yang ada.
“Pertama kita himbau kepada masyarakat yang bangunannya ditrallis untuk menyiapkan jalur evaluasi, atau dikasih pintu biar ada akses keluar penyelamatan,” ucap Kepala Dinas Penanggunalang Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkamat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan saat hubungi, Kamis (9/12/2021).
Menurutnya, pada kasus kebakaran di Tambora tersebut, seluruh korban tewas terbakar karena terjebak di dalam rumah dan tidak bisa keluar untuk menyelamat diri.
“Bangunannya sendirikan kan rumah berikut tempat usaha, dan ada juga 11 motor terbakar,” terangnya.
Dikatakan Satriadi, bahwa pihaknya pun tidak berhak melarang maupun menertibkan rumah-rumah tinggal yang menggunakan tralis tanpamemiliki jalur evakuasi.
“Kalau untuk itu (penertiban) karena menyangkut bangunan mungkin kewenangannya apa pada Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan, bukan kita. Kalau kita mungkin hanya melakukan himbauan atau sosialisasi bahayanya untuk keselamatan,” ujarnya.
Satriadi pun menghimbau agar kasus serupa tidak terjadi kembali, warga diminta juga untuk memperhatikan faktor keselamatan saat terjadinya kebakaran pada bangunan atau rumah tinggal yang menggunakan tralis.
Di antaranya dengan menyiapkan jalur evakuasi, tangga penyelamatan.
“Kemudian pastikan keamanan penggunaan listrik di rumah, dan selalu juga siapkan Apar (alat pemadam kebakaran) sebagai upaya penanganan dini saat terjadinya kebakaran. Untuk keberadaannya pun, Apar sangat mudah didapatkan dengan harga murah,” pungkasnya. (*)
.png)
