Warga Korban Erupsi Gunung Semeru akan Direlokasi ke Dua Kecamatan di Lumajang
LUMAJANG, POSKOTA.CO.ID - Kondisi warga yang terdampak langsung erupsi GUnung Semeru sangat mengenaskan. Mereka kehilangan segalanya. Rumah seisinya telah hilang, harta termasuk sudah tidak ada
Mereka harus segera tertangani, tidak selamanya tinggal di pengungsian. karena butuh hidup untuk masa depannya.
Selain itu, mereka juga perlu tempat tinggal yang tidak terlalu dekat dengan area letusan, sehingga lebih aman dari dampak letusan.
Sebab, kalau dibiarkan, mereka akan kembali ke tempat tinggal semula, yang kemungkianan akan mendirikan bangunan lagi seadanya di lahan bekas rumah mereka,
Untuk itu, merek perlu dipindahkan, atau direlokasi ke tempat yang lebih jauh dari lokasi rumah-rumah mereka semula.
Kol inf Irwan Subekti, Komandan Posko Tanggap Daruaat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, mengatakan telah menetapkan relokasi pengungsi terdampak bencana erupsi Gunung Semeru.
Tempat relokasi tersebut akan dipersiapkan di dua titik lokasi di Kabupaten Lumajang, Jawa TImur.
Warga korban erupsi Gunung Semeru akan direlokasi ke dua titik di dua kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Untuk relokasi disiapkan di dua tempat, di Kecamatan Pronojiwo disiapkan di Desa Oro-oro Ombo dan Kecamatan Candipuro di Desa Menanggal." ujar Irwan, Danrem 083/Baladhika Jaya/
"Saat ini sudah dilaksanakan persiapan- persiapan, tinggal menunggu pekerjaan dilakukan," sebutnya dalam konferensi pers daring yang diikuti dari Jakarta, Jumat, 10 Desember.
Lebih lanjut Irwan mengatakan dua titik tersebut, merupakan daerah Perhutani yang sudah diproyeksikan untuk relokasi.
Bahwa proyek relokasi warga terdampak awan panas dan guguran Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan arahan Presiden RI Joko Widodo yang langsung ditindaklanjuti oleh Bupati Lumajang.
Sementara itu, pelaksanaan relokasi tinggal menunggu formasi dari Kementerian/ Lembaga terkait teknis pekerjaannya.
Kini persiapan telah dilakukan, mulai dari personel TNI yang akan bertugas hingga penyediaan alat berat untuk pelaksanaan tahap awal relokasi.
Terkait rekonstruksi fasilitas umum terdampak, utamanya jembatan yang putus, direncanakan akan dibangun jembatan gantung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Dari PUPR diminta tenaga maupun alat berat, tapi karena situasi tidak memungkinkan, sehingga sampai saat ini kita masih menunggu situasi yang memungkinkan dilaksanakan. Saat ini PUPR melakukan persiapan kegiatan tersebut," katanya. (*)