ADVERTISEMENT

Wapres Tegaskan Alasan PPKM Level 3 Batal untuk Dorong Perekonomian

Jumat, 10 Desember 2021 16:11 WIB

Share
Wapres K.H Ma'ruf Amin. (ist)
Wapres K.H Ma'ruf Amin. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) K.H Ma'ruf Amin angkat bicara terkait Pemerintah yang membatalkan penerapan PPKM Level 3 secara serentak menjelang Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Wapres mengatakan Pemerintah tidak akan menerapkan PPKM Level 3 karena setiap level ada aturannya. "Level 4 seperti ini, Level 3 seperti ini," terang Wapres usai membuka acara Indonesian Spices Businessman Forum and Expo (ISBFE) World 2021 di Kota Parapat, Danau Toba, Sumatera Utara, Jumat (10/12/2021).

Ma'ruf menambahkan dengan penggunaan PPKM Level 3 maka kemudian akan terjadi penyekatan, dan itu akan mengurangi mobilitas yang bisa mempengaruhi ekonomi.

Karena itu, lanjut Wapres, Pemerintah tidak menggunakan level. Namun akan menggunakan upaya-upaya pembatasan sesuai dengan kondisi di daerah masingmasing.

"Yang penting jangan sampai terjadi penularan Covid-19 seperti di tahun 2020 yang alu, sehingga terjadi peningkan kasus yang tinggi," papar Wapres.

Dalam mencegah penularan Covid-19, kata Wapres, Pemerintah akan mendorong  pengetatan penggunaan masker, protokol kesehatan, kemudian vaksinasi supaya dipercepat.

Selain itu, terang Wapres,  penerapan PeduliLindungi di berbagai tempat keramaian, kemudian untuk pelaku perjalanan menggunakan tes PCR maupun antigen dengan hasil negatif.

Wapres menegaskan menjelang Nataru tidak ada penyekatan tapi tetap yang melakukan mobilitas tersebut adalah mereka yang sudah divaksin.

"Jadi pengamanannya vaksinasi. Kalau sudah divaksin itu diyakini bisa terhindar. Kita tidak menggunakan level tapi tetap melakukan pembatasan yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing," Wapres menjelaskan. (johara)

ADVERTISEMENT

Reporter: Agus Johara
Editor: Trias Haprimita
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT