Jadi tahun baru menurut kakek, bukan dilihat dari kemewahan acaranya, apalagi sampai hura –hura dalam penyambutan datangnya tahun baru. Membuat acara spesial bersama keluarga tak ada larangan sepanjang ada kemampuan, dengan catatan tentu tidak merugikan orang lain.
Lagi pula, di era pandemi ini, kita diminta untuk tetap tinggal di rumah sebagai upaya menekan penyebaran virus corona dan varian barunya.
Akan lebih baik membuat acara yang sangat berguna dan bermanfaat bagi orang lain, apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini. Ketimbang bikin acara mewah, bukankah lebih baik digunakan untuk membantu orang lain yang sedang membutuhkan.
Korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur sangat membutuhkan uluran tangan, begitu juga cukup banyak korban banjir, tanah longsor dan rob yang ada di sekeliling kita. Belum lagi, warga masyarakat yang sedang terhimpit kebutuhan sehari – hari akibat terdampak pandemi.
Jika tidak memiliki kemampuan untuk membantu korban bencana, setidaknya ikut mendoakan mereka agar diberi keselamatan, kesehatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan.
Pesan yang hendak disampaikan adalah gunakan momen tahun baru untuk merefleksi diri sendiri. Apa yang sudah dilakukan dan belum dilakukan.
Yang kurang diperbaiki, yang keliru jangan diulangi, yang sudah baik ditingkatkan lagi. Dan, rencana baik yang belum kesampaian dievaluasi, agar terdapat dorongan untuk menindak lanjuti.
Dengan refleksi diri diharapkan tahun depan akan lebih baik lagi, bergairah lagi menapaki perjalanan sepanjang tahun 2022 dengan hasil lebih baik lagi. Semoga. (jokles)